Minggu, 30 September 2012
bahasa
Menggunakan Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
Penjelasan
Berbahasa indonesia dengan baik artinya berbahasa dengan menggunakan bahasa sehari- hari
Tempat yang digunakan untuk berbahasa indonesia dengan baik adalah dirumah , dipasar , dikampung , dan ditempat – tempat yang tidak resmi lainnya.
Sedangkan berbahasa indonesia yang benar artinya menggunakan kata – kata yang baku/ resmi / standar menurut EYD/ejaan yang di sempurnakan.
Tempat yang digunakan untuk berbahasa indonesia dengan benar adalah disekolah , dikantor , ditempat – tempat sidang resmi, misalnya dalam rapat, dan jika berbicara dengan orang yang dihormati.
2.1.1
Menyampaikan informasi secara Dekduktif dan menyampaikan secara Induktif
Dekduktif artinya penyampaian informasi secar umum,lalu menuju bagian – bagian khusus.
Contoh penyampaian informasi-informasi secara Dekduktif adalah :
1. Menyontek,tidak baik, mereka yang tekun belajar sering dikalahkan oleh ketidak jujuran para penyontek justru mendapat nilai bagus
2. Pengawai yang baik,tidak mau menerima suap
3. Hampir semua pelosok mentawai indah
Diempat kecamatan terdapat hutan pearawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora dan fauna yang hanya terdapat dimentaway. Lutung mentawai merupakan primata yang menarik.
Sedangkan penyampaian informasi secara Induktif artinya penyampaian informasi secara khusus,lalu menuju bagian-bagian umum
Contoh penyampaian informasi secara Induktif :
1. Tanaman jagung berakar serabut. Demikian juga pisang.biji tanaman-tanaman tersebut ternyata bijinya berkeping tunggal. Disimpulkan bahwa tanaman serabut memiliki biji berkeping tunggal.
2. Tembaga adalah jenis logam, bila dipanaskan akan memuai.
Perak adalah jenis logam,bila dipanaskan akan memuai.
Timah adalah jenis logam,bila dipanaskan akan memuai.
Seng adalah jenis logam, bila dipanaskan akan memuai.
Dari peristiwa-peristiwa itu,dapat ditarik kesimpulan bahwa semua logam bila dipanaskan akan memuai.
2.1.2
Mengubah Informasi dari Bentuk Lisan ke Dalam Bentuk Bagan
Bagan artinya Alat peraga berupa skema tentang keadaan yang terjadi secaragaris besar mengenai ilmu pengetahuan,alam,maupun teknologi.
Bagan berfungsi untuk menyampaikan informasi secara ringkas, sederhana, efektif, dan menarik. Karena itu, dalam bagan tidak perlu dicantumkan keterangan secara terperinci, tetapi cukup garis besarnya saja.
Cara Membaca Bagan
1. Bacalah judul bagan agar mudah mengetahui isi secara garis besar.
2. Bacalah informasi yang terdapat dalam setiap bagian bagan.
3. Bacalah bagan itu secar keseluruhan.
Lalu simpulkanlah, bila ada anak panah, maka ikutilah anak panah tersebut.
Contoh informasi dalam bentuk bagan, dikemukakan melalui bagan anak panah/bagan arus tercantum dibawah ini
Pembagian Kesusasteraan
Sastra Lama Sastra Baru
Prosa Lama Puisi Lama Prosa Baru Puisi Baru
1.Dongeng 1. Pantun 1. Novel Puisi
2. Hikayat 2. Syair 2. Cerpen Modern
Menyimak untuk memahami perintah
(menyebutkan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan isi perintah)
Kalimat perintah adalah kalimat yang mengharapkan tanggapan dari lawan bicara. Contohnya :
1. Masuk !
2. Masuklah !
3. Masuklah Engkau !
4. Pergilah Engkau !
5. Pergi !
Ciri – ciri kalimat perintah
1. Menggunakan tanda seru ( ! )
2. Menggunakan partikel – lah untuk menegaskan
3. Menggunakan pola kalimat P – S (Predikat - Subjek)
4. Menggunakan kata kerja yang tidak beraturan/tidak berawalan
Macam-macam kalimat perintah berdasarkan isinya
1. Perintah biasa/suruh. contoh: jangan kau lakukan itu !
2. Larangan. contoh: jangan kau lakukan itu !
3. Sindiran. contoh: ambillah kalau memang berani !
4. Harapan. contoh: saya harap anda mengerti !
5. Permohonan. contoh: tolong ambilkan pena itu !
6. Persilakan. contoh: hadirin dipersilakan berdiri !
7. Saran. contoh: saya sarankan anda pulang !
Memahami Perintah Kerja Tertulis
(Meringkas Novel )
Penjelasan
Menurut sastrawan bernama suharyanto bahwa roman dan novel tidak berbeda. Pada masa sekarang ini di sebut NOVEL.
Novel artinya bentuk karya sastra yang ceritanya dapat mengubah nasib pelaku utamanya.
“contoh novel antara lain berjudul AKI karya Idrus angkatan 45’
Unsur-unsur intrinsik (unsur dalam) pada sebuah novel adalah :
1. Tema / topik, artinya pokok persoalan yang ada didalam novel
2. Setting / latar, artinya tempat kejadian cerita
3. Alur / plot, artinya jalan cerita novel tersebut
4. Penokohan, artinya nama-nama pelaku cerita novel
5. Karakteristik, artinya watak para pelaku novel tersebut
6. Amanat, artinya pesan pengarang kepada pembaca melalui cerita novel tersebut
Unsur – unsur ekstrinstik (unsure luar) pada sebuah novel adalah :
1. Nama Pengarang
2. Angkatan nama pengarang
3. Asal daerah nama pengarang
4. Judul novel
5. Nama penerbit
6. Tahun terbit
7. Gambar pada kulit muka novel dan warna kulit muka itu
8. Jumlah halaman
Memahami Makna Denotatif, Konotatif, Sinonim, dan Antonim didalam kalimat
Makna Denotatif artinya Makna yang sebenarnya
Contoh makna Denotatif : Mahkota putrid dihiasi permata.
(Sejenis Perhiasan berharga)
Sedangkan Makna Konotatif artinya makna khiasan.
Contoh kalimat konotatif : Dialah permata hatiku.
( maksudnya kekasih ).
Ungkapan disebut juga idiom, artinya kata yang mengandung arti khiasan.
Contoh ungkapan:
- pemuda itu berdarah panas (maksudnya mudah marah)
- karena mencuri, pemuda itu menginap di hotel prodeo (maksudnya penjara)
Sinonim artinya kata yang mengandung arti yang sama.
Contoh anonim :
Aktual = Hangat
Wisma = Rumah
Antonim artinya kata yang berawalan arti / lawan kata.
Contoh :
1. Statis >< Dinamis
2. Pesimis >< Optimis
3. Dan sebagainya
Menggunakan Kalimat Tanya Secara Lisan
Kalimat Tanya artinya kalimat yang berupa pertanyaan dan memerlukan jawaban.
Ciri – ciri kalimat tanya :
1. Menggunakan intonasi tanya (?)
2. Menggunakan partikel – kah (misal : Apakah,pandaikah)
3. Menggunakan kata tanya (misal: apa, siapa, mengapa, mana, dimana, kapan, bagaimana)
Jenis – jenis kalimat tanya terdiri dari :
1. Pertanyaan yang memerlukan jawaban teguran
2. Pertanyaan yang memerlukan jawaban Ya atau Tidak
3. Pertanyaan yang melalui blangko
4. Pertanyaan retorik(pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban)
5. Pertanyaan tersamar dengan tujuan merayu, mengajak, menyindir, memohon / meminta
6. Pertanyaan untuk menggali informasi
Contoh kalimat Tanya adalah :
1. Kalimat yang memerlukan jawaban terurai
Contoh : bagaimana cara membuat tahu ?
2. Kalimat Tanya yang memerlukan jawaban Ya atau Tidak
Contoh : apakah anda pandai bermain basket ?
3. Kalimat Tanya yang memerlukan blangko
Contoh : jurusan apa yang anda pilih pada STM ini ?
4. Pertanyaan retorik
Contoh : siapa yang tidak mau uang ?
5. Kalimat Tanya tersamar
a. Contoh tujuan merayu : boleh saya pinjam pena mu?
b. Contoh tujuan menyindir : apakah kau bersedia dating kesini ?
c. Contoh tujuan menyindir : inginkan kau pinjami buku baru
d. Contoh tujuan memohon / memintah : bagaimana cerita tentang dia
Membuat Para Frase Lisan/Memparafrasekan Informasi Secara Lisan dari hal yang dibaca dengan Menggunakan Bahasa Sendiri
Parafrase artinya : Menguraikan kembali suatu teks dalam bentuk lain dengan menggunakan kata – kata sendiri tanpa mengubah pengertian.
Langkah – langkah menyusun parafrase adalah :
1. Pahami informasi yang dibaca
2. Tulislah inti informasi
3. Kembangkanlah inti informasi dengan kalimat sendiri
4. Ungkapkan kembali secara lisan dengan kata-kata sendiri tanpa mengubah pengertian
Menulis Wacana / Wacana Narasi
Wacana narasi artinya wacana/karangan yang men ceritakan suatu peristiwa yang terjadi, baik yang di alami sendiri maupun didengar dari orang lain.
Ada 2 macam Narasi yaitu :
1. Narasi Faktual/ekspositoris
Artinya : Narasi yang bertujuan untuk member informasi tentang kejadian nyata pada pembaca, agar pengetahuannya bertambah luas.
Contoh : kisah perjalanan, pembunuhan, pengeboman, dll kejadian nyata
2. Narasi Sugestif/Narasi Berplot
Artinya : Narasi yang menimbulkan imajinasi/daya khayalan pengarang.
Contoh : cerpen, novel, (bersifat fiktif maksudnya khayalan belaka, misal.Novel SITI NURBAYA karya MARAH RUSLI ,angkatan 20-an/angkatan balai pustaka.
Menyusun Teks Secara Jelas dalam Bahasa yang Benar (menulis teks atau naskah pidato)
Pidato artinya bentuk keterampilan berbicara, untuk menyampaikan informasi kepada pendengar tertentu dengan tujuan tertentu.
Tujuan pidato adalah :
1. Bersifat Intruktif / memberitahukan
2. Bersifat Rekreatif / menghibur
3. Bersifat Persuasif (membujuk, mengajak, merayu)
Persiapan yang harus dipedomani sebelum berpidato adalah :
1. Tentukan topik/tema
2. Tentukan tujuan pidato
3. Analisislah pendengar/ ketahuilah pendengar itu berasal dari kalangan mana . misal, petani,nelayan,dll
4. Kumpulkan bahan
5. Buatlah kerangka pidato
6. Kembangkanlah hal-hal yang di cantumkan didalam kerangka pidato
7. Lihatlah teks pidato itu dengan ucapan yang tepat
Langkah-langkah membuat kerangka pidato :
1. salam pembuka pidato
2. pendahuluan pidato
3. isi / materi pidato
4. harapan dan pesan-pesan pidato
5. kesimpulan pidato
6. salam penutup pidato
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar