Pages

Senin, 19 Agustus 2013

mati suri



kisah mati suri yang merasakan siksa kubur ..Kesaksian Warga Bengkalis yang Mati Suri dalam Temu Alumni ESQ' Menyaksikan Orang Disiksa dan InginKembali ke Dunia'.Pengalaman mati suri seperti yang dialami Aslina, telah pula dirasakan banyak orang. Seorang penelitidan meraih gelar doktor filsafat dari Universitas Virginia Dr Raymond A Moody pernah meneliti fenomena ini.Hasilnya orang mati suri rata-rata memiliki pengalaman yang hampir sama.Masuk lorong waktu dan ingin dikembalikan ke dunia.Catatan ini dilengkapi pula dengan penjelasan instruktur ESQ Legisan Sugimin yang mengutip Al-Quranyang menjelaskan orang yang mati itu ingin dikembalikan ke dunia, serta penelusuran melalui internet tentang Dr Raymond. Bagi sahabat pembaca yang ingin mengetahui perihal Dr Raymond dapat membuka situswww.lifeafterlife.comdan hasil penelitian Raymond tentang mati suri dapat dibaca di buku Life After Life.============================Aslina adalah warga Bengkalis yang mati suri 24 Agustus 2006 lalu. Gadis berusia sekitar 25 tahun itu memberikan kesaksian saat nyawanya dicabut dan apa yang disaksikan ruhnya saat mati suri.Sebelum Aslina memberi kesaksian, pamannya Rustam Effendi memberikan penjelasan pembuka. Aslina berasal dari keluarga sederhana, ia telah yatim. Sejak kecil cobaan telah datang pada dirinya. Pada umur tujuhtahun tubuhnya terbakar api sehingga harus menjalani dua kali operasi. Menjelang usia SMA ia termakanracun. Tersebab itu ia menderita selama tiga tahun. Pada umur 20 tahun ia terkena gondok (hipertiroid) .Gondok tersebut menyebabkan beberapa kerusakan pada jantung dan matanya. Karena penyakit gondok itu maka Jumat, 24 Agustus 2006 Aslina menjalani check-up atas gondoknya di Rumah Sakit Mahkota Medical Center (MMC) Melaka Malaysia. Hasil pemeriksaan menyatakan penyakitnya di ambang batas sehingga belum bisa dioperasi.''Kalau dioperasi maka akan terjadi pendarahan,? jelas Rustam. Oleh karena itu Aslina hanya diberi obat. Namun kondisinya tetap lemah. Malamnya Aslina gelisah luar biasa, dan terpaksa pamannya membawaAslina kembali ke Mahkota sekitar pukul 12 malam itu. Ia dimasukkan ke unit gawat darurat (UGD), saat itu detak jantungnya dan napasnya sesak.Lalu ia dibawa ke luar UGD masuk ke ruang perawatan.''Aslina seperti orang ombak (menjelang sakratulmaut, red). Lalu saya ajarkan kalimat thoyyibah dan syahadat. Setelah itu dalam pandangan saya Aslina menghembuskan nafas terakhir,''ungkapnya. Usai Rustam memberi pengantar, lalu Aslina memberikan kesaksiaanya.''Mati adalah pasti. Kita ini calon-calon mayat, calon penghuni kubur ,''begitu ia mengawali kesaksiaanyasetelah meminta seluruh hadirin yang memenuhi Grand Ball Room Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru tersebutmembacakan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Tak lupa ia juga menasehati jamaah untuk memantapkan iman, amal dan ketakwaan sebelum mati datang.''Saya telah merasakan mati,''ujar anak yatim itu. Hadirin terpaku mendengar kesaksian itu. Sungguh, lanjutya, terlalu sakit mati itu.Diceritakan, rasa sakit ketika nyawa dicabut itu seperti sakitnya kulit hewan ditarik dari daging,dikoyak. Bahkan lebih sakit lagi.''Terasa malaikat mencabut (nyawa, red) dari kaki kanan saya,''tambahnya. Di saat itu ia sempat diajarkan oleh pamannya kalimat thoyibah.''Saat di ujung napas, saya berzikir,''ujarnya.''Sungguh sakitnya, Pak, Bu,''ulangnya di hadapan lebih dari 300 alumni ESQ Pekanbaru.Diungkapkan, ketika ruhnya telah tercabut dari jasad, ia menyaksikan di sekelilingnya ada dokter, pamannyadan ia juga melihat jasadnya yang terbujur. Setelah itu datang dua malaikat serba putih mengucapkan Assalaimualaikum kepada ruh Aslina.''Malaikat itu besar, kalau memanggil, jantung rasanya mau copot,gemetar,''ujar Aslina mencerita pengalaman matinya. Lalu malaikat itu bertanya:''siapa Tuhanmu, apa agamamu, dimana kiblatmu dan siapa nama orangtuamu."Ruh Aslina menjawab semua pertanyaan itu dengan lancar. Lalu ia dibawa ke alam barzah.''Tak ada teman kecuali amal,''tambah Aslina yang Ahad malam ituberpakaian serba hijau.Seperti pengakuan pamannya, Aslina bukan seorang pendakwah, tapi malam itu ia tampil memberikan kesaksian bagaikan seorang muballighah. Di alam barzah ia melihat seseorang ditemani oleh sosok yang mukanya berkudis,badan berbulu dan mengeluarkan bau busuk. Mungkin sosok itulah adalah amal buruk dari orang tersebut.Aslina melanjutkan.''Bapak, Ibu, ingatlah mati,''sekali lagi ia mengajak hadirin untuk bertaubat danberamal sebelum ajal menjemput. Di alam barzah, ia melanjutkan kesaksiannya, ruh Aslina dipimpin olehdua orang malaikat. Saat itu ia ingin sekali berjumpa dengan ayahnya. Lalu ia memanggil malaikat itu dengan''Ayah''.''Wahai ayah bisakah saya bertemu dengan ayah saya,''tanyanya. Lalu muncullah satu sosok.Ruh Aslina tak mengenal sosok yang berusia antara 17-20 tahun itu. Sebab ayahnya meninggal saat berusia 65 tahun. Ternyata memang benar, sosok muda itu adalah ayahnya. Ruh Aslina mengucapkan salam ke ayahnya dan berkata:''Wahai ayah, janji saya telah sampai.''Mendengar itu ayah saya saya menangis. Lalu ayahnyaberkata kepada Aslina.''Pulanglah ke rumah, kasihan adik-adikmu.''ruh Aslina pun menjawab.''Saya tak bisa pulang, karena janji telah sampai''.Usai menceritakan dialog itu, Aslina mengingatkankembali kepada hadirin bahwa alam barzah dan akhirat itu benar-benar ada.''Alam barzah, akhirat, surga danneraka itu betul ada. Akhirat adalah kekal,''ujarnya bak seorang pendakwah.Setelah dialog antara ruh Aslina dan ayahnya. Ayahnya tersebut menunduk. Lalu dua malaikat memimpinnyakembali, ia bertemu dengan perempuan yang beramal shaleh yang mukanya bercahaya dan wangi. Lalu ruh Aslina dibawa kursi yang empuk dan didudukkan di kursi tersebut, disebelahnya terdapat seorang perempuan yang menutup aurat, wajahnya cantik. Ruh Aslina bertanya kepada perempuan itu.''Siapa kamu?''lalu perempuan itu menjawab.''Akulah (amal) kamu.''Selanjutnya ia dibawa bersama dua malaikat dan amalnyaberjalan menelurusi lorong waktu melihat penderitaan manusia yang disiksa. Di sana ia melihat seoranglaki-laki yang memikul besi seberat 500 ton, tangannya dirantai ke bahu, pakaiannya koyak-koyak dan baunya menjijikkan. Ruh Aslina bertanya kepada amalnya.''Siapa manusia ini?''Amal Aslina menjawaborang tersebut ketika hidupnya suka membunuh orang.Lalu dilihatnya orang yang yang kulit dan dagingnya lepas. Ruh Aslina bertanya lagi ke amalnya tentangorang tersebut. Amalnya mengatakan bahwa manusia tersebut tidak pernah shalat. Selanjutnya tampak pulaoleh ruh Aslina manusia yang dihujamkan besi ke tubuhnya. Ternyata orang itu adalah manusia yang suka berzina. Tampak juga orang saling bunuh, manusia itu ketika hidup suka bertengkar dan mengancam orang lain.Dilihatkan juga pada ruh Aslina, orang yang ditusuk dengan 80 tusukan, setiap tusukan terdapat 80 matapisau yang tembus ke dadanya, lalu berlumuran darah, orang tersebut menjerit dan tidak ada yangmenolongnya. Ruh Aslina bertanya pada amalnya. Dan dijawab orang tersebut adalah orang juga sukamembunuh. Ada pula orang yang dihempaskan ke tanah lalu dibunuh. Orang tersebut adalah anak yang durhaka dan tidak mau memelihara orang tuanya ketika di dunia.Perjalanan menelusuri lorong waktu terus berlanjut. Sampailah ruh Aslina di malam yang gelap, kelam dan sangat pekat sehingga dua malaikat dan amalnya yang ada disisinya tak tampak. Tiba-tiba muncul suara orangmengucap : Subnallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar. Tiba-tiba ada yang mengalungkan sesuatu di lehernya.Kalungan itu ternyata tasbih yang memiliki biji 99 butir.Perjalanan berlanjut. Ia nampak tepak tembaga yang sisi-sisinya mengeluarkan cahaya, di belakang tepak itu terdapat gambar kakbah. Di dalam tepak terdapat batangan emas. Ruh Aslina bertanya pada amalnyatentang tepak itu. Amalnya menjawab tepak tersebut adalah husnul khatimah. (Husnul khatimah secaraliterlek berarti akhir yang baik. Yakni keadaan dimana manusia pada akhir hayatnya dalam keadaan (berbuat)baik,red).Selanjutnya ruh Aslina mendengarkan azan seperti azan di Mekkah. Ia pun mengatakan kepada amalnya.''Sayamau shalat.''Lalu dua malaikat yang memimpinnya melepaskan tangan ruh Aslina. ''Saya pun bertayamum,saya shalat seperti orang-orang di dunia shalat,''ungkap Aslina. Selanjutnya ia kembali dipimpin untukmelihat Masjid Nabawi. Lalu diperlihatkan pula kepada ruh Aslina, makam Nabi Muhammad SAW. Dimakam tersebut batangan-batangan emas di dalam tepak''husnul khatimah''itu mengeluarkan cahaya terang. Berikutnya ia melihat cahaya seperti matahari tapi agak kecil. Cahaya itu pun bicara kepada ruh Aslina.''Tolong kau sampaikan kepada umat, untuk bersujud di hadapan Allah.''Selanjutnya ruh Aslina menyaksikan miliaran manusia dari berbagai abad berkumpul di satu lapangan yangsangat luas. Ruh Aslina hanya berjarak sekitar lima meter dari kumpulan manusia itu. Kumpulan manusia ituberkata.''Cepatlah kiamat, aku tak tahan lagi di sini Ya Allah.''Manusia-manusia itu juga memohon.''Tolongkembalikan aku ke dunia, aku mau beramal.''Begitulah di antara cerita Aslina terhadap apa yangdilihat ruhnya saat ia mati suri. Dalam kesaksiaannya ia senantiasa mengajak hadirin yang datang padapertemuan alumni ESQ itu untuk bertaubat dan beramal shaleh serta tidak melanggar aturan Allah. Setelah kesaksian Aslina, instruktur Pelatihan ESQ Legisan Sugimin yang telah mendapat lisensi dari Ary Ginanjar(pengarang buku sekaligus penemu metode Pelatihan ESQ) menjelaskan bahwa fenomena mati suri dan apa yang disaksikan oleh orang yang mati suri pernah diteliti ilmuan Barat. Legisan mengemukakan pula, mungkin diantara alumni ESQ yang hadir pada Ahad (24/9) malam itu ada yang tidak percaya atau ragu terhadapkesaksian Aslina. Tapi yang jelas, lanjutnya, rata-rata orang yang mati suri merasakan dan melihathal yang hampir sama.''Apa yang disampaikan Aslina, mungkin bukti yang ditunjukkan Allah kepada kita semua,''ujarnya. Legisan menjelaskan penelitian oleh Dr Raymond A Moody Jr tentang mati suri. Raymond mengemukakan orang mati suri itu dibawa masuk ke lorong waktu, di sana ia melihat rekaman seluruh apa yang telah ia lakukan selama hidupnya. Dan diakhir pengakuan orang mati suri itu berkata:''Dan aku ingin agar aku dapat kembali dan membatalkan semuanya.''Menanggapi kesaksian Aslina yang melihat orang-orangberteriak ingin dikembalikan ke dunia dan ingin beramal serta penelitian Raymond yang menyebutkan''aku ingin agar aku dapat kembali dan membatalkan semuanya,''Legisan mengutip ayat Al-Quran SuratAl-Mu'muninun (23) ayat 99-100: Hingga apabila datang kematian kepada seseorang darimereka, dia berkata:''Ya, Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia).''(99) . Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yangdiucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. (100).Sebagai penguat dalil agar manusia bertaubat, dikutipkan juga Quran Surat Az-Zumar ayat 39:''Dankembalilah kamu kepada Tuhan-Mu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).''Usai pertemuan alumni itu, Aslina meminta nasehat dari Legisan. Intruktur ESQ itu menyarankan agar Aslinasenatiasa berdakwah dan menyampaikan kesaksiaannya saat mati suri kepada masyarakat agar mereka bertaubat dan senantiasa mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Setelah acara, banyak di antara alumni yang bersimpati dan ingin membantu pengobatan sakit gondoknya. Para hadirinpun menyempat diri untuk berfoto bersama Aslina.Semoga pembaca dapat mengambil pelajaran dari kesaksiaan tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Fans