Ani :
Sejauh mana sih sebenarnya kehadiranku ini memberikan arti dalam
kehidupan kamu? apakah aku hanya seorang cewek dengan status sebagai
pacar kamu, atau lebih dari itu?
Norman :
Kenapa nanya seperti itu? jujur aku terkejut mendengarnya! Ani, sejauh
ini mungkin ku nggak banyak memberikan kamu sesuatu yang bernilai bagi
kamu, tapi terlepas dari kekurangan yang ku miliki, bagiku kamu adalah
sosok wanita yang benar-benar membuatku merasa lebih hidup. Aku sayang
kamu, dan itu membuatku merasa lebih bisa memaknahi hidup ini.
Ani pun terdiam bahagia saat mendengar pernyataan dari kekasihnta tersebut.
Ani :
Maaf, bukannya aku merasa ragu dengan ketulusan kamu, hanya saja sikap
seseorang itu memang tidak selalu mencerminkan apa yang dirasakannya,
dan aku ingin mendengar dari bibir kamu apakah kehadiranku memang
berarti buat kamu. Aku sangat senang dengan jawaban kamu. Semoga saja
aku bisa menjadi yang terbaik bagi kamu.
Norman :
Tentu! kamu pasti bisa menjadi yang terbaik buat aku. Mungkin pilihan
ini banyak, pastinya bukan kamu satu-satunya wanita yang bisa ku dekati,
tapi hanya kamu yang bisa buatku semakin mendekat, dan itu adalah
sebuah kejujuran dari dalam hati ini.
Ani semakin tak kuasa mendengar pernyataan dari insan yang memang sangat dicintainya itu.
Ani :
Sekarang aku tahu, aku nggak sedang jatuh cinta dengan orang yang salah.
Aku senang banget mendengar apa yang barusan kamu bilang.
Norman :
Ya.. dan aku juga merasa bahagian banget ketika kamu berusaha untuk
mengungkap apa isi hati ini, karena itu artinya kamu memang menganggapku
sebagai sosok yang berarti dalam hidup kamu.
Hubungan cinta mereka terus berlanjut dari hari ke hari dengan balut
keindahan laksana orang yang sedang dimabuk asmara dengan bekal
ketulusan antara satu sama lain.
Pada suatu hari Ani mengajak Norman untuk bertemu disuatu tempat yang
tidak jauh dari rumahnya. Norman pun berjanji akan akan datang.
Melalui panggilan telepon Ani menghubungi Norman untuk memberitahu
kekasihnya tersebut tentang keinginannya untuk mengajak ketemu ditempat
yang dianggapnya memiliki suasana yang sangat nyaman.
Kring... kring.. telepon genggam Norman berbunyi
Norman :
Hello.. hi, apa kabar?
Ani :
Baik, kamu juga sehat-sehat saja kan?
Norman :
Yup, aku sehat kok. Ada apa kok nelpon nggak sms aja?
Ani :
Emangnya kalau nelpon nggak boleh?
Norman :
Nggak boleh? boleh banget dong!
Ani :
Nanti sore aku mau ngajak kamu kesuatu tempat, kamu ada waktu nggak?
Norman :
Sepertinya aku nggak ada egenda apa-apa.. jam berapa?
Ani :
Jam 3-an gitu bisa kan?
Norman :
Ya. Emang mau ngajak kemana?
Ani :
Ada deh.. pokoknya tempatnya asyik banget kok, peraya deh!
Norman :
Ok, sampai ketemu tar sore ya...
Ani :
Yup.. da..
Ani :
Eh.. kamu jemput aku dirumah ya?
Norman :
Ok.
Empat jam berselang Ani pun bersiap-siap untuk pergi ketempat tersebut,
karena jam di dinding sudah menunjukkan pukul 2 sore. Hingga jarum jam
dinding tepat diangka 3 Norman ternyata tidak kunjung datang. Ani
mencoba menelpon dan sms berkali-kali tapi kekasihnya itu tidak
memberikan jawaban.
Setelah menunggu hingga jam 3.30 Norman akhirnya memang tidak datang. Ani sangat kecewa dengan Norman.
Pada malam harinya Norman pun menemui Ani dirumahnya. Norman langsung datang kerumah Ani tanpa memberitahunya terlebih dahulu.
Tok.. tok.. sambil memberikan salam didepan pintu rumah Ani.
Norman :
Assalamu'alaikum....
Lila :
Eh kamu Man.. tumben malam-malam kesini? ada apa?
Norman :
Iya tante, ada perlu sama Ani. Ani nya ada nggak tante?
Lila :
Ada. sebentar ya tante panggilkan, kamu silakan duduk dulu.
Norman :
Ya, tante.
Ibu Ani (Lila) pun bergegas ke kamar anaknya...
Lila :
An... Ani..
Ani :
Iya Bu.. ada apa?
Lila :
Tuh ada tamu.
Ani :
Siapa bu?
Lila :
Norman, katanya ada perlu sama kamu.
Ani pun bergegas menuju ke ruang tamu untuk menemui kekasihnya tersebut.
Norman meminta maaf ke Ani berkaitan dengan janji temu mereka pada sore
tadi.
Norman :
An, aku minta maaf banget ya? tadi aku nggak bisa datang. Parahnya lagi aku nggak ngasih tahu kamu.
Ani :
Bukan cuman nggak ngasih tahu. Ditelpon nggak diangkat, di sms nggak dibalas.. kenapa? kalau kamu sibuk kan bisa bilang?!
Norman :
Iya, maaf An. Begini, tadi aku disuruh nganterin ibu kerumah
sakit untuk ngejenguk tetangga. Aku kebetulan nggak bawa hp, karena
ibuku bilang cuman 1 jam-an. Nah, sewaktu dalam perjalanan pulang
motorku macet. Bengkel didiket rumah skit itu pas antri banget, jadinya
ya harus nunggu berjam-jam.
Ani sebenarnya cukup jenkel, namun setelah mendengar penjelasan dari Norman Ani pun akhirnya luluh.
Ani :
Bener? nggak ngada-ngada?
Norman :
Selama ini apa aku pernah bohongin kamu? apalagi harus ngarang cerita seperti ini?!
Ani :
Maaf,.. ya sudah nggak papa.
Mereka terus mengobrol selama 30 menit kedepan lalu Norman berpamitan dengan ibunya Ani untuk pulang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar