Namanya Angel. Cantik, Pintar, Berbakat dan... berbeda. Hidupnya
ditakdirkan untuk terus melampaui tantangan. Ibunya meninggal saat
melahirkannya, lalu ia dibesarkan dengan penuh cinta oleh ayah dan
neneknya. Angel sejak bayi dinyatakan tuna rungu.
Namun, ternyata Angel sangat cerdas, lebih cerdas dari anak seusianya
dan karena dilahirkan oleh pasangan pianis, secara alami ia menguasai
bakat yang sama. Karena kecerdasannya inilah, Angel disekolahkan di
sekolah umum, di mana ia akhirnya belajar memahami bahwa tak semua orang
nyaman dengan perbedaan.
Agnes, gadis cantik yang merasa terancam dengan hadirnya Angel yang
cantik, pintar, dan berbakat. Angel tak pernah lepas dari “serangan”
Agnes yang bertubi. Di situ pulalah ada Hendra, cowok baik hati yang
kemudian menjadi sahabat Angel, dan Martin cowok pacaran Agnes yang
diam-diam lebih memperhatikan Angel.
Pada saat yang sama, ayah Angel mengalami masalah jantung. Pendapatan
tak seberapa dari toko roti keluarga yang ia kelola, menghambat
pengobatan ayahnya, sehingga Angel berusaha menambah penghasilan
keluarga dengan menjadi pianis di sebuah cafe. Di cafe inilah, ia
merajut cinta dengan Ferly, pegawai cafe tersebut. Cinta mereka tentu
saja tak biasa, karena bernuansa perbedaan yang tidak biasa.
Tantangan demi tantangan, hambatan demi hambatan harus dihadapi
Angel. Sebagai manusia ia hampir menyerah, namun Tuhan selalu punya cara
mengembalikan kekuatannya. Hingga pada akhirnya Tuhan akan memberikan
jawaban terindah atas pertanyaan Angel yang pernah ia sampaikan ke Sang
Ayah “Ayah, mengapa aku berbeda?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar