Saat diumumkan kalau rumah produksi Hitmaker Studios akan menggarap layar lebar Rumah Kentang
di lokasi sebenarnya, tim 21cineplex seakan tergelitik untuk meliput
bagaimana suasana syuting dari film horor terbaru garapan sutradara Jose
Poernomo itu. Kemarin (26/) sore, kami akhirnya mendapat kesempatan
untuk berkunjung ke lokasi syuting Rumah Kentang di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, yang berkesan sangat misterius itu.
Fenomena misteri rumah kentang memang sudah terdengar sejak lama. Menurut sejarah, di rumah yang berlokasi di jalan Dharmawangsa, Jakarta Selatan ini, pernah terjadi peristiwa anak kecil yang terjatuh ke dalam kuali yang sedang digunakan untuk merebus kentang hingga tewas. Sejak saat itulah rumah tersebut terkadang beraroma kentang sekaligus terdengar suara hantu anak kecil.
Ki Kusumo selaku salah satu pemain di film tersebut menyatakan, lokasi asli yang digunakan untuk Rumah Kentang ini sangat angker. Dirinya bahkan sempat berinteraksi dengan mahluk gaib penghuni rumah tersebut dan mengatakan merasa terganggu dengan kegiatan syuting itu.
"Tempat ini mistik banget meskipun terlihat biasa aja. Di sini ada aura kesakitan dan amarah yang sangat besar, saya juga nggak ngerti kenapa mesti syuting di tempat aslinya. Di rumah ini roh anak kecil dan beberapa mahluk lainnya, tapi yang paling ingin menunjukkan diri ya si hantu anak kecil itu. Dia nggak suka diganggu dan suruh kita cepat pergi dari sini, kalau tidak dia akan buat kita celaka," pungkas Ki Kusumo, yang berperan sebagai Hadi di film Rumah Kentang.
Keterangan dari Ki Kusumo itu ternyata benar adanya, aktor utama pria di film Rumah Kentang yaitu Gilang Dirgahari, sempat merasakan hal aneh ketika sedang berada di kamar mandi. Walau mengaku agak penakut dengan hal-hal yang berbau mistis, Gilang akhirnya rela mengambil peran di film horor, lantaran ingin sesuatu yang menantang dalam perjalanan karir beraktingnya. Seperti diketahui, Gilang sebelumnya sempat bermain di film drama berjudul Xia Aimei garapan sutradara Alyandra.
"Jujur gue nyium bau kentang pas buang air kecil tadi. Aromanya itu seperti bau kentang yang baru dicuci. Gue mulai ngerasin rumah ini angker setelah nyium bau kentang tadi. Film Rumah Kentang menjadi suatu tantangan tersendiri buat gue karena gue biasanya kan isi program komedi tapi di sini gue harus serius, semoga penonton nanti pada suka," ucap Gilang.
Melihat kondisi rumah yang angker tersebut, Jose Poernomo selaku sutradara yang sangat berpengalaman di film horor ternyata memiliki tip-tip untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan selama proses syuting berlangsung. Jose juga menghindari syuting pada hari Jumat karena menurut penduduk sekitar, pada saat itu hantu rumah kentang sering menampakkan diri.
Selain itu, Jose yang sebelumnya sempat melakukan riset tentang rumah kentang untuk film Jelangkung (2001) menyatakan, ingin mengembalikan tren atmospheric horror seperti pada tahun 2001-2002 setelah terlalu menjamurnya layar lebar horor komedi seksi belakangan ini. Di film Rumah Kentang, Jose merasa tertantang untuk bisa menampilkan gambar yang indah meskipun bentuknya hanya berupa rumah tua.
"Selama syuting film horor gue nggak pernah ngalamin kejadian-kejadian mistis sih, karena gue selalu ada di departemen kamera yang ada 6 sampai 7 orang di dekat gue. Peristiwa mistis justru selalu terjadi di make up artis dan pemeran setannya sendiri. Kita wanti-wanti agar mereka jangan sendiri kalau lagi tidur, gue kan bikin film horor nggak cuma sekali," celetuk Jose.
"Kita ingin kembalikan tren atmospheric horror dan nggak ngaget-ngagetin tiap 5 menit. Dulu kita ramai dengan genre itu seperti film Jelangkung, Angker Batu, dan Kuntilanak, tapi sekarang sudah nggak ada lagi sementara Hongkong, Korea, serta Thailand semakin keren padahal sebelumnya kita sejajar lho. Saya tahu ini nggak mudah, tapi setidaknya kita berusaha tampilkan film horor yang berkualitas untuk penonton," tambahnya.
Film Rumah Kentang menceritakan tentang 2 orang gadis yang harus bertahan hidup setelah kedua orangtuanya wafat. Karena mereka tidak mampu untuk membayar uang kontrakan, keduanya akhirnya tinggal di sebuah rumah warisan sang ibu yang berada di kawasan cukup elit di Jakarta Selatan. Rumah itu awalnya direncakan untuk investasi, namun entah mengapa tidak pernah laku terjual. Sejak saat itulah keduanya mengalami hal-hal yang ganjil ketika mendiami rumah tersebut.
Film yang dibintangi oleh Shandy Aulia, Tasya Kamila, Gilang Dirgahari, Medina dan Ki Kusumo, dijadwalkan rilis di bioskop pada tanggal 4 Oktober 2012.
Fenomena misteri rumah kentang memang sudah terdengar sejak lama. Menurut sejarah, di rumah yang berlokasi di jalan Dharmawangsa, Jakarta Selatan ini, pernah terjadi peristiwa anak kecil yang terjatuh ke dalam kuali yang sedang digunakan untuk merebus kentang hingga tewas. Sejak saat itulah rumah tersebut terkadang beraroma kentang sekaligus terdengar suara hantu anak kecil.
Ki Kusumo selaku salah satu pemain di film tersebut menyatakan, lokasi asli yang digunakan untuk Rumah Kentang ini sangat angker. Dirinya bahkan sempat berinteraksi dengan mahluk gaib penghuni rumah tersebut dan mengatakan merasa terganggu dengan kegiatan syuting itu.
"Tempat ini mistik banget meskipun terlihat biasa aja. Di sini ada aura kesakitan dan amarah yang sangat besar, saya juga nggak ngerti kenapa mesti syuting di tempat aslinya. Di rumah ini roh anak kecil dan beberapa mahluk lainnya, tapi yang paling ingin menunjukkan diri ya si hantu anak kecil itu. Dia nggak suka diganggu dan suruh kita cepat pergi dari sini, kalau tidak dia akan buat kita celaka," pungkas Ki Kusumo, yang berperan sebagai Hadi di film Rumah Kentang.
Keterangan dari Ki Kusumo itu ternyata benar adanya, aktor utama pria di film Rumah Kentang yaitu Gilang Dirgahari, sempat merasakan hal aneh ketika sedang berada di kamar mandi. Walau mengaku agak penakut dengan hal-hal yang berbau mistis, Gilang akhirnya rela mengambil peran di film horor, lantaran ingin sesuatu yang menantang dalam perjalanan karir beraktingnya. Seperti diketahui, Gilang sebelumnya sempat bermain di film drama berjudul Xia Aimei garapan sutradara Alyandra.
"Jujur gue nyium bau kentang pas buang air kecil tadi. Aromanya itu seperti bau kentang yang baru dicuci. Gue mulai ngerasin rumah ini angker setelah nyium bau kentang tadi. Film Rumah Kentang menjadi suatu tantangan tersendiri buat gue karena gue biasanya kan isi program komedi tapi di sini gue harus serius, semoga penonton nanti pada suka," ucap Gilang.
Melihat kondisi rumah yang angker tersebut, Jose Poernomo selaku sutradara yang sangat berpengalaman di film horor ternyata memiliki tip-tip untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan selama proses syuting berlangsung. Jose juga menghindari syuting pada hari Jumat karena menurut penduduk sekitar, pada saat itu hantu rumah kentang sering menampakkan diri.
Selain itu, Jose yang sebelumnya sempat melakukan riset tentang rumah kentang untuk film Jelangkung (2001) menyatakan, ingin mengembalikan tren atmospheric horror seperti pada tahun 2001-2002 setelah terlalu menjamurnya layar lebar horor komedi seksi belakangan ini. Di film Rumah Kentang, Jose merasa tertantang untuk bisa menampilkan gambar yang indah meskipun bentuknya hanya berupa rumah tua.
"Selama syuting film horor gue nggak pernah ngalamin kejadian-kejadian mistis sih, karena gue selalu ada di departemen kamera yang ada 6 sampai 7 orang di dekat gue. Peristiwa mistis justru selalu terjadi di make up artis dan pemeran setannya sendiri. Kita wanti-wanti agar mereka jangan sendiri kalau lagi tidur, gue kan bikin film horor nggak cuma sekali," celetuk Jose.
"Kita ingin kembalikan tren atmospheric horror dan nggak ngaget-ngagetin tiap 5 menit. Dulu kita ramai dengan genre itu seperti film Jelangkung, Angker Batu, dan Kuntilanak, tapi sekarang sudah nggak ada lagi sementara Hongkong, Korea, serta Thailand semakin keren padahal sebelumnya kita sejajar lho. Saya tahu ini nggak mudah, tapi setidaknya kita berusaha tampilkan film horor yang berkualitas untuk penonton," tambahnya.
Film Rumah Kentang menceritakan tentang 2 orang gadis yang harus bertahan hidup setelah kedua orangtuanya wafat. Karena mereka tidak mampu untuk membayar uang kontrakan, keduanya akhirnya tinggal di sebuah rumah warisan sang ibu yang berada di kawasan cukup elit di Jakarta Selatan. Rumah itu awalnya direncakan untuk investasi, namun entah mengapa tidak pernah laku terjual. Sejak saat itulah keduanya mengalami hal-hal yang ganjil ketika mendiami rumah tersebut.
Film yang dibintangi oleh Shandy Aulia, Tasya Kamila, Gilang Dirgahari, Medina dan Ki Kusumo, dijadwalkan rilis di bioskop pada tanggal 4 Oktober 2012.
0 komentar:
Posting Komentar