Pages

Sabtu, 24 Mei 2014

Hujan, Anime dan cinta part 2

Malam harinya setelah menonton vcd pemberian haruka, melody berniat mengirim pesan ke haruka. Akan tetapi melody masih merasa canggung. Masa iya cewek yang ngirim pesan duluan?. Dia pun memberi keputusan sendiri. Jika haruka malam ini mengirim pesan kepadanya itu berarti haruka juga merasakan apa yang melody rasakan.
Tutt.. tuut hp melody berdering, satu pesan masuk dari haruka. “Tuhh kan benar, haru-chan juga merasakan hal yang sama” ucap melody dalam hati. Melody pun membuka pesan itu dengan senang hati.
“Hai cewek aneh, bagaimana sudah dilihat animenya?. Keren kan kisahnya?” begitulah bunyi pesan dari haruka.
Melody membalas pesan itu “hai juga haru-chan, iya animenya sudah aku lihat. Suer kak keren banget (y)”.
Dua menit kemudian balasan dari haruka masuk “haha.. sudah aku duga kalau kamu bakalan suka. Kamu lagi ngapain? Sudah makan?”.
Begitulah seterusnya…
Sudah dua bulan ini Melody dekat dengan haruka. Melody merasa semakin yakin bahwa dia benar-benar menyukai haruka, suka bukan hanya sekedar suka. Tetapi suka dalam hal cinta. Melody berharap haruka juga merasakan apa yang melody rasakan.
Begitu pun dengan Kevin, akhir-akhir ini melody merasa heran. Tingkah laku Kevin semakin hari semakin baik saja kepadanya. Mungkin saja Kevin sadar bahwa nggak setiap hari kevin harus bertengkar dengannya. Melody merasa bersyukur karena melody sudah mempunyai sosok sahabat seperti Kevin. Sosok sahabat yang mau mendengar semua cerita-ceritanya, sosok sahabat yang mau mendengar omelan-omelannya.
“Nanti sore jam empat aku tunggu kamu di toko buku Andromeda mel. Jangan sampai telat, aku mau ngasih sesuatu sama kamu” bunyi pesan masuk dari haruka
“Yesss” teriak melody kegirangan.
“kenapa mel? Kok senang amat kayaknya?” tanya Kevin heran
“nggak papa vin, Cuma mau dapat honor bonus dari ayah” jawab melody bohong
“oh, kirain kenapa. Ya sudah pulang yuk sudah jam satu” ajak Kevin
“yuk, kamu duluan aja vin. Aku masih mau ke perpus ngembalikan buku” ucap melody sambil tersenyum
“ya sudah, aku duluan mel. Sampai jumpa besok” Kevin pun berlalu
Suasana toko buku Andromeda sama seperti dua bulan yang lalu. Hanya saja cat temboknya berubah menjadi warna nila. Melody melambaikan tangan ke haruka yang sudah duduk di tempat duduk yang khusus disediakan untuk dirinya dan melody
“sudah lama ya kak nunggunya?” tanya melody
“tidak juga kok. Aku mau ngasih ini ke kamu mel” jawab haruka sambil memberikan kotak kecil ukuran 10×15 cm kepada melody
“apaan ini kak?” tanya melody heran
“buka saja nanti di rumah, kamu sudah lihat episode terbaru naruto mel?” jawab haruka seraya bertanya
“sudah dong, kakak bagaimana? Itu episode terbarunya keren kak. Nyeritain flashbacknya sasuke. Keren dah pokok” melody antusias bercerita
“sudah lihat aku mel. Percuma kamu cerita panjang lebar, haha..” ejek haruka
Begitulah seterusnya, setiap kali bertemu selalu saja anime anime dan anime yang mereka bahas. Tak disadari oleh melody, Kevin memperhatikannya dari jauh. Kevin merasa sakit, bukan badannya yang sakit. Namun hati kecilnya. Kevin gak rela kalau melody menjadi milik cowok lain selain dirinya
Sesampai di rumah, melody membuka kotak kecil pemberian dari haruka. Ternyata isinya salah satu tokoh anime naruto dalam bentuk boneka lilin. Sungguh indah sekali. Melody sering bercerita kepada haruka bahwa dia menyukai karakter dari sakura di anime naruto. Melody tak menyangka kalau haruka memberinya boneka lilin sakura. Melody merasa sangat yakin kalau haruka juga merasakan apa yang melody rasakan. Minggu depan saat mereka akan mengadakan pertemuan lagi yang kesekian kalinya, melody berencana untuk mengungkapkan perasaannya kepada haruka. Dia tak perduli entah itu cowok yang memulai duluan maupun cewek yang memulai duluan. Melody sudah merasa sangat yakin dengan keputusannya ini
Keesokan harinya di kelasnya, Kevin menghampiri melody. Semalaman Kevin sudah memutuskan untuk bertanya kepada melody perihal cowok yang bersamanya kemarin sore.
“hai mel, kemarin kamu kemana? Hayoo ngedate sama pacar ya?” tanya Kevin memulai pembicaraan
“apaan sih vin, kemarin aku ke toko buku sama si haruka” jawab melody santai
“haruka? Siapa itu? Pacar kamu?” tanya Kevin lagi memastikan
“haha.. pacar? Bukanlah vin. Dia temen dekat aku. ehh kamu tahu darimana? Ngebuntutin aku ya? Hayooo?” melody berbalik tanya
“ng.. ngga kok mel, kemarin cuma tahu kamu aja dari jauh saat aku ke indomaret dekat toko buku itu” jawab Kevin bohong. Beruntung sekali dia punya alasan yang sedikit masuk akal
“kirain buntutin aku vin. Haha..” melody tersenyum
“mel, aku mau ngomong sesuatu sama kamu boleh?” Kevin mulai serius berbicara
“ah elah vin, kamu mah dari tadi sudah ngomong. Boleh kok mau ngomong apa?” jawab melody tenang
“hm… ehmmm… anu.. anu mel…” Kevin mulai gugup
“apaan vin? Una anu aja dari tadi, kamu mau ke kamar mandi? Kamu kebelet?” melody terkekeh
“hmm.. ehmmm… aku boleh pinjam vcd serial terbaru naruto gak?” Kevin terpaksa melesetkan keinginannya berbicara. Dia merasa belum siap
“ah elah, gitu aja pake acara gugup vin. Ambil saja di rumahku. Nanti sore ambil ya” melody menawarkan
“i.. iya mel” Kevin merasa lega. Dia berniat untuk mengungkapkan yang sebenarnya nanti sore di rumah melody
Kevin sudah bersiap di depan rumah melody, penampilannya sangat berbeda dari biasanya. Memakai kemeja kotak-kotak biru hitam favoritnya. Dan membawa setangkai mawar merah yang disembunyikan secara hati-hati di tasnya. Kevin serasa tak mampu menekan bell pintu rumah melody. Tangannya terasa kaku untuk digerakkan. Dia pun sekuat tenaga mengarahkan tangannya menekan bell pintu itu
Perlahan pintu rumah melody terbuka, terlihat sesosok wanita idamannya keluar dari pintu itu dengan memakai baju pink dan celana jeans hitam. Nampak begitu sangat anggun saat melody memakai baju yang berwarna pink, fikir Kevin
“hai vin, ayo masuk. Aku sudah nyiapin vcdnya. Aku juga mau cerita dan minta pendapat sama kamu” ucap melody seraya menggandeng tangan Kevin masuk ke rumahnya
“ini vin vcdnya” lanjut melody seraya memberikan keping vcd ke kevin. “vin, sekarang aku boleh cerita dong sama kamu?” rengek melody
“silahkan mel,” jawab Kevin. Tak apa baginya mengulur waktunya sebentar untuk mendengar cerita dari melody
“vin, kamu tau kan haruka yang kemarin di toko buku sama aku?” melody memulai cerita
“iya mel tau. Kenapa?” tanya Kevin was-was
“aku suka sama dia vin, bagaimana menurutmu dia itu vin?” lanjut melody
Deg… hati Kevin serasa hancur berkeping-keping. Kevin serasa disambar petir beribu-ribu volt. Harapan-harapannya selama ini, mimpi-mimpinya selama ini tiba-tiba hancur melebur. Kevin tak kuasa berkata sepatah kata pun. Dia hanya terdiam, tak bisa menjawab pertanyaan melody. Kevin merasa gagal, Kevin merasa dirinya tak bernyawa saat itu juga. Kevin merasa… ahhh tak bisa disebutkan dengan kata-kata.
“rencananya minggu depan tepat tiga bulan kita kenal, aku ingin mengungkapkan perasaanku sama dia vin. Nggak papa kan kalau cewek mengungkapkan cinta terlebih dahulu?” melody lanjut bertanya
Kevin tak kuat lagi mendengar kelanjutan kata-kata melody. “mel, aku pulang dulu ya. Aku lupa kalau aku ada janji sama temen. Untuk pertanyaan kamu tadi aku hanya bisa memberi saran. Ungkapkan apa yang kamu rasakan mel, jangan sampai kamu nanti menyesal pada akhirnya. Rasanya sakit sekali mel. Good luck ya mel” jawab Kevin menguatkan perasaannya.
“loh ? i.. iya vin. Makasih, buru-buru amat kamu vin? Hati-hati di jalan vin” melody sedikit kaget bercampur heran melihat sikap Kevin yang berubah itu
Kevin tak menggubris perkataan melody. Hatinya benar-benar sakit, tak pernah sebelumnya dia merasa sesakit ini. Tetes airmata pun tak bisa dibendungnya. Bukan berarti Kevin cengeng. Akan tetapi karena melody sudah benar-benar membuatnya jatuh cinta dan memberinya rasa sesakit ini
“Kak, inget gak sekarang hari apa? Sekarang tanggal apa?” tanya melody saat pertemuannya dengan haruka. Kebetulan sekali hari itu rintik-rintik hujan juga turun. Melody berharap dia bisa mengubah masa lalu kelamnya saat hujan menjadi masa indah yang baru bersama haruka
“hari kamis, tanggal 15. Kenapa memang?” jawab haruka heran
“bukan itu maksudku kak. Payah kamu ini kak, masak gak inget?” melody cemberut
“loh? Memangnya hari apa mel? Tanggal apa?” haruka penasaran
“hari ini hari perkenalan kita tepat 3 bulan kak. Lupa ya?” tanya melody
“ya Tuhan, maaf mel. Aku benar-benar lupa. Happy misserversari 3 bulan ya mel?” jawab haruka berbahagia
“iya kak.. happy misserversari 3 bulan juga” melody tersenyum
“haha.. nggak nyangka sudah kenal 3 bulan kita mel. Senengnya, mel kamu sudah melihat serial terbaru naruto?” tanya haruka
“belum kak..” jawab melody
“wah.. payah kamu mel, padahal itu seri sudah muncul tiga hari yang lalu. Aku sudah download kemarin malam. Ceritanya itu minato bangkit lagi nolongin naruto saat perang sama madara. Itu disana semua sensei bergabung jadi satu. Sasuke juga…”
“Kak, aku suka sama kakak” potong melody
“hah? Ap.. apa mel? Kamu tadi ngomong apa?” haruka kaget dan memastikan
“aku suka sama kakak. Aku cinta sama kakak. Maaf jika aku lancang mengungkapkannya kak. Aku sudah nggak kuat lagi menahan rasa ini kak. Mungkin kakak bakalan bertanya, mengapa aku suka kakak. Kak, aku mencintai kakak itu tanpa jeda, tanpa koma, apalagi titik. Aku mencintai kakak itu tulus dari sini dari hati, aku mencintai kakak karena kakak memang layak untuk ku cintai. yang lebih penting aku mencintai kakak karena Allah. Karena semangat-semangat kakak yang kakak kasih ke aku, karena perkataan-perkataan kakak itu telah membuatku mengerti apa itu arti tentang cinta, apa itu arti tentang sayang. Karena cinta juga aku luluh kak, perlu kakak ketahui, kakak adalah cowok pertama yang benar-benar bisa meluluhkan ku. entah dengan cara apa itu, yang pasti aku sangat menyukainya kak. Sekali lagi maaf kak jika aku lancang” melody panjang lebar menjelaskan dan mengungkapkan isi hatinya
Dalam keadaan shock haruka menjawab pengakuan melody. “maafkan aku mel, aku juga sayang sama kamu mel. Kamu wanita yang baik mel. Aku sayang banget sama kamu mel. Akan tetapi rasa sayangku ke kamu itu hanya sebatas kakak yang menyayangi adiknya. Aku sudah punya kekasih mel, lima bulan lagi aku sama dia…”
“sudah kak cukup. Aku ngerti kok…” potong melody seraya berlari keluar dari toko buku itu. Dia tak kuat mendengar kelanjutannya
“melody tunggu…” teriak haruka
Jiwa melody benar-benar hancur. Ternyata apa yang dia bayangkan selama ini salah besar. Haruka menganggapnya hanya sebagai adik. Bodoh banget dirinya telah terjatuh dalam lubang cinta yang penuh duri itu. Lagi-lagi melody merasakan sakit dan luka yang begitu kelam saat hujan turun.
“Hujan.. kenapa kamu nggak pernah berpihak sama aku hujan? Apa salahku sama kamu hujan!!” teriak melody di tengah hujan lebat. “ambil nyawaku sekarang Tuhan, ambil…” lanjutnya berputus asa. Seketika itu juga kepalanya merasa pusing, melody tak ingat apa yang terjadi selanjutnya
Saat terbangun melody sudah berada di ruangan bercat pink yang tak asing lagi. Di kamarnya, di samping kirinya terlihat Kevin mencemaskan keadaannya.
“kamu sudah siuman mel?” tanya Kevin
“biarkan aku sendiri vin. Please..” jawab melody setengah memohon dan meneteskan kembali airmatanya.
“tapi mel… ahh baiklah aku akan pergi, tapi kalau kamu butuh apa-apa. Butuh teman curhat, aku siap menemani dan mendengarkanmu mel” Kevin pun meninggalkan melody sendiri
Tetes airmata melody pun semakin bercucuran. Dia masih teringat tentang perkataan haruka tadi. Melody tak menyangka jika akhirnya begini. Dia sudah terlalu dalam jatuh ke lubang cinta yang penuh duri itu. Dia tak sanggup untuk bangkit dan berdiri. Dia tak sanggup menerima kenyataan. Cintalah yang membuatnya begini, cintalah yang membuatnya terpuruk. Melody benci cinta, melody tak percaya lagi cinta yang indah. Benar apa yang dibilangnya dahulu, bahwasannya cinta yang indah hanya ada di anime, novel, komik dan ftv-ftv. Akan tetapi kenapa hujan berperan lagi dalam kisah kelamnya ini? Kenapa setiap saat hujan turun selalu kisah kelam yang terjadi?. Melody benci hujan, melodi takut hujan, melody tak menginginkan hujan turun lagi. “hujan.. kamulah nikmat Tuhan yang selalu membuat diri ini menangis” desahnya perlahan.
5 bulan kemudian Haruka menikah dengan viona anak keluarga konglomerat tepatnya anak sahabat ayah haruka. Sedangkan Melody, ahh.. dia sudah berjanji tidak ingin mengenal cinta terlebih dahulu. Melody ingin mengejar semua cita-citanya selama ini, menjadi penulis profesional. Kevin, bagaimana dengan Kevin?, Kevin sadar bahwasannya cinta tak harus memiliki. Dia lebih memilih menyimpan rasa cintanya kepada melody. Bagi Kevin, memberi semangat-semangat dan menemani melody saja sudah cukup, walaupun hanya sebagai sahabat.
END

0 komentar:

Posting Komentar

 

Fans