Pages

Kamis, 31 Januari 2013

keunikan masjid ki gede ing suro



1.     Jadi Gudang Penyimpanan Senjata
Setelah telantar cukup lama, tahun 1919, atas prakarsa Ki Kms H Syekh Zahri dan pemuka agama serta masyarakat 30 Ilir, diadakan pertemuan, memusyawarahkan kepengurusan mesjid. Dari pertemuan itu, terpilihlah Kgs H Ali Mahmud sebagai ketua pengurus mesjid. Pada kepengurusan yang diketuai Ali Mahmud inilah Masjid Al Mahmudiyah kemudian dipugar. Termasuk membangun kolam bertangga batu serta pembangunan menara.Tahun 1921, barulah Residen Belanda memberikan izin untuk melakukan shalat Jumat di Masjid Al Mahmudiyah.         
Sejak tahun 1889 hingga tahun 1921, Mesjid Al Mahmudiyah telah terlantar dan tidak pernah diizinkan melakukan aktivitas shalat Jumat.Saat Jepang menduduki Indonesia, Mesjid Al Mahmudiyah sempat bertambah fungsi. Selain untuk shalat Jumat dan shalat lima waktu, mesjid ini juga digunakan para pejuang kemerdekaan sebagai tempat penyimpanan senjata berupa mortir, senapan, meriam hingga granat. Bahkan, demi perjuangan kemerdekaan, mesjid ini digunakan sebagai markas Badan Pelopor Republik Indonesia (BPRI).
2.     Kolam Bertangga Jadi Ciri Khas
Masuk dari samping Masjid Suro, terdapat kolam besar, berukuran 10×10 meter. Sekilas kolam tersebut layaknya kolam ikan. Pasalnya, terdapat cukup banyak ikan beragam jenis dan ukuran berenang di dalamnya. Ternyata, kolam ini bukan kolam biasa. Kolam yang mampu menampung empat tangki air ini merupakan tempat mengambil wudhu bagi jemaah Mesjid Suro.Kolam ini bisa dikatakan ciri khas masjid. Pasalnya, jarang sekali didapati tempat wudhu seperti ini. Kebanyakan mesjid, saat ini menggunakan air ledeng dan menampungnya di bak


6
besar, kemudian mengalirkannya melalui keran bagi jemaah mengambil wudhu.Kolam ini digali pada tahun 1920, tepat di bagian luar Mesjid Suro.
Dibuat bertingkat layaknya anak tangga, memudahkan jemaah mengambil air wudhu. Dalam  perkembangannya, kolam tersebut menjadi bagian dalam mesjid dan dibalut dengan keramik. Dan hingga kini tetap digunakan, meskipun terdapat tempat mengambil wudhu di bagian depan mesjid menggunakan keran ledeng.Air kolam sendiri terlihat jernih. Tiap seminggu hingga sepuluh hari, kolam dikuras pengurus mesjid. Meski sebenarnya, air di dalam kolam terus diisi sedikit demi sedikit menggunakan air ledeng dan ditambah mata air di dasar kolam. Ada juga lubang kecil tempat air dikeluarkan. Membuat air terus mengalir.Nah, fungsi ikan sendiri ternyata untuk memakan jentik nyamuk, serta kotoran yang menempel di dinding kolam. Karena itu, jenis ikan dipilih, kebanyak jenis ikan sapu-sapu yang gemar makan lumut.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Fans