Pages

Kamis, 31 Januari 2013

SEKILAS JEJAJK SEJARAH KAWAH TENGUREP










Pemakaman ini merupakan salah satu tempat objek wisata di kota palembang. Namun, seiring berjalannya waktu kawasan bersejarah tersebut jarang dikunjungi wisatawan termasuk warga Kota Palembang. Padahal,Kawah Tengkurep sendiri merupakan aset dan kawasan cagar budaya Kota Palembang yang sarat sejarah. Disamping itu, kepedulian pemerintah daerah seolah setengah hati untuk menjadikan kawasan tersebut menjadi kawasan wisata religi sekaligus sejarah. Hal itu bisa dilihat beberapa waktu lalu saat kondisi bangunan di komplek Kawah Tengkurep mengalami kerusakan yang dapat mengancam eksistensi makam yang ada di dalamnya. Seperti diungkapkan juru kunci Kawah Tengkurep, M. Insan, Komplek Kawah Tengkurep memiliki tujuh bangunan utama. “Perhatian pemerintah sudah cukup baik, namun kita berharap ada sejumlah perbaikan terutama untuk lampu penerangan, perbaikan jalan dalam areal pemakaman yang sebagian agak mulai retak hingga kerapian taman disekitar makam,”tutur pria yang sudah enam tahun menjadi juru kunci.
Diceritakannya, dalam proses penjagaan dan perawatan makam sebenarnya tidak sulit karena dia dibantu tiga orang. “Saya bekerja ikhlas dan saya tidak pernah meminta atau mengakal-akali pengunjung atau turis yang datang. Bahkan kami sangat senang jika banyak turis yang berkunjung,”katanya. Insan mengaku kepedulian masyarakat sekitar juga cukup baik.Setiap ada kegiatan di makam banyak yang membantunya. Dirinya juga tidak kesulitan menghadapi turis-turis asing yang mengunjungi makam meski tidak cakap berbahasa Inggris. “Rata-rata turis asing dari China, Malaysia, Singapura, Brunei, Belanda, bahkan Maroko. Mereka datang mengajak penerjemah masing-masing. Kadang-kadang juga saya menjelaskan menggunakan

9
bahasa Inggris dan Bahasa Arab,”tuturnya. Mengenai kemampuan dirinya mengetahui silsilah keturunan raja, dirinya tidak menghapal melainkan mendengarkan kisah secara turun temurun.“ Saya tahu secara lisan dari turun temurun.

            Saya  pun seolah mendapat ilham dari Allah untuk menjaga makam ini yang merupakan kebanggan tersendiri. Seolah saya sudah dipercaya oleh baginda Sultan,”ungkap ayah tiga anak ini. Pemakaman, kata dia, dibangun tahun 1728 atas perintah Sultan Mahmud Badaruddin I Jaya Wikramo.Kemudian dilanjutkan pembangunan Gubah Tengah di areal pemakaman oleh Sultan Ahmad Najamuddin I Adi Kesumo.Keunikan arsitektur bangunan makam menjadi keindahan yang berhasil menggabungkan gaya arsitektur Melayu, India, dan China. Untuk bisa memasuki kompleks pemakaman, kita harus melewati gerbang utama yang letaknya di sisi selatan atau bagian yang berhadapan langsung dengan Sungai Musi.Setelah melewati gapura, maka di depan bangunan makam kita bisa melihat silsilah keluarga Kesultanan Palembang Darussalam yang terukir di batu marmer.

1.     Lokasi dan Akomodasi
Kompleks Pemakaman Kawah Tengkurep ini sering di sebut sebagi kawasan Kompleks Makam Lemahbang, karena lokasi Pemakaman Kawah Tengkurep ini terletak di daerah Lemahbang, kota Palembang, tepatnya berada di Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Sumatera Selatan. Jika diukur melalui tepian Sungai Musi, kompleks Pemakaman Kawah Tengkurep ini berjarak sekitar 100 meter dari sungai musi.Untuk menuju ke Kawah Tengkurep di kawasan Lemahbang ini, anda bisa menggunakan kendaraan pribadi, seperti yang diketahui, daerah Lemahbang ini adalah daerah di kota Palembang yang memang masih agak kepinggir, karena memang jauh dari pusat kota, jadi kendaraan umum yang melintasi daerah ini bisa dibilang cukup langka.
Tetapi, walaupun jauh dari pusat kota Palembang, lokasi dari kompleks Pemakaman Kawah Tengkurep ini sangat mudah sekali untuk ditemukan, karena lokasinya yang tidak jauh dari jalan raya, yaitu Jalan Perintis kemerdekaan. Jika anda datang dari jembatan arah kota atau dari jembatan ampera, anda tinggal naik mobil angkutan Lemahbang, yang berwarna hijau. Setelah anda sampai di Pasar Lemabang, anda turun disana dan membayar ongkos kurang lebih sekitar Rp 2.500 untuk satu orang, lalu anda bisa menggunakan jasa tukang ojek dari Lemabang sampai ke Jalan perintis kemerdekan dengan membayar ongkos ojek kurang lebih sekitar Rp 5.000, lalu anda bisa menemukan kompleks Pemakaman Kawah Tengkurep yang terletak di pinggir jalan sebelah kiri jika anda datang dari arah Pasar Lemabang.
Namun jika anda tidak ingin menggunakan kendaraan pribadi, ada beberapa alternatif kendaraan yang dapat anda pilih untuk menuju ke lokasi ini. Beberapa diantaranya adalah Transmusi, dan mobil taksi.
Jika anda menggunakan transmusi, maka rute yang anda pilih adalah rute PIM – SAKO, dengan biaya ongkos Rp 4.000 per orang, biaya yang cukup murah untuk sebuah angkutan umum yang aman dan nyaman. Jika anda memilih rute PIM – SAKO, anda ikuti saja jalurnya hingga ketemu halte Celentang, lalu anda turun dan transit di halte itu sambil menunggu


10

transmusi rute Pusri – PS mall, dan berhenti di halte perintis kemerdekan, lalu sedikit berjalan hingga ke kompleks Pemakaman Kawah Tengkurep tanpa harus membayar ongkos transmusi lagi karena anda transit.
Selain Transmusi dan angkot, anda juga bisa menggunakan taksi untuk menuju ke kompleks Pemakaman Kawah Tengkurep ini, tarif dari taksi ini sendiri beragam, ada yang menggunakan argo, dan ada juga yang menggunakan kesepakatan sebelum berangkat ketempat yang ingin kita tuju.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Fans