Pages

Senin, 16 September 2013

apa beda timun suri dan blewah

Buah-buahan ini tiba-tiba menjadi sangat popular begitu Ramadhan tiba. Entah kenapa dibulan-bulan lain sangat sulit ditemui, jangankan nampak, disebutpun tak pernah (mungkin). Timun Suri dan Blewah biasanya dijadikan menu ta’jil, dibuat jadi es buah dengan sirup atau kuah kolak yang dingin. Dari penelurusan saya di google, Blewah dan timun suri kaya kandungan mineral kalium dan provitamin A serta serat makanan. Kandungan gizi dalam buah ini bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menyehatkan fungsi ginjal dan limpa, dan menurunkan tekanan darah (food.detik.com).
Tapi, sejak setahun lalu, saya masih menganggap bahwa timun suri dan blewah itu adalah mahluk yang sama. Mama, dan adik saya juga beranggapan begitu.
Maka pada suatu pagi di bulan suci, saya yang masih bertanya-tanya, ditarik oleh tante saya ke hadapan abang penjual buah yang khusus menjual timun suri dan blewah yang kebetulan lewat di depan rumahnya. Penjelasanpun saya dapat langsung dari sang ahli, dan ibu-ibu yang datang untuk membeli. 
Ini timun suri.
Cucumis sativus atau yang biasa dikenal dengan mentimun suri, masih termasuk tanaman cucumber atau jenis timun berukuran besar (food.detik.com). Kata si abang, timun suri ini dalamnya tidak hanya berwarna putih, tapi ada yang hijau juga. Teksturnya empuk  dan seperti berpasir dan baunya lebih harum, tapi rasanya hambar.
Kalo ini blewah.
Blewah sejenis dengan melon, namun kelompok budidayanya berbeda, berbentuk bulat lonjong dengan kulit berwarna jingga serta larik-larik kehijauan (food.detik.com). Blewah bentuknya seperti labu ukuran mini, baunya juga harum, teksturnya seperti melon. Kalo kata si ibu, kalo bikin es blewah, ga perlu banyak gula dan sirup, soalnya sudah manis.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Fans