Sebagian besar wilayah negeri Cina
terdiri dari pegunungan. Di sebelah utara mengalir Sungai Hoang Ho atau Sungai
Kuning. Di sebelah selatan mengalir Sungai Yang Tse Kiang. Di lembah Sungai
Hoang Ho inilah berkembang kebudayaan Cina Kuno.
Nama Tiongkok berasal dari kata
Chung Kuo yang berarti "Negeri Tengah". Orang Cina Kuno
mengenggap negerinya berada di tengah-tengah dunia. Penduduknya disebut Chung
Hua yang berarti "Penduduk Negeri Tengah". Dari kata Chung
kuo berubah menjadi Tiongkok, sedangkan dari kata Chung Hua
menjadi Tionghoa.
Kehidupan masyarakat Cina Kuno dapat
dilihat dari dua sisi kehidupan, yaitu kehidupan ekonomi dan sosial.
Kehidupan Ekonomi
Pada masa Dinasti Shang, mata
pencaharian penduduk Cina Kuno sebagai petani. Para petani saat itu sudah
menggunakan bajak untuk mengolah tanah. Selain itu, ada juga yang beternak,
berburu dan menangkap ikan. Pada masa Dinasti Chou, kehidupan masyarakat
semakin berkembang. Ada yang menjadi pedagang, penenun, pengrajin, penebang kayu
dan buruh. Pada masa Dinasti Chin, mata pencaharian utama penduduk adalah
petani dan penenun.
Kehidupan Sosial
Dalam kehidupan sosial masyarakat
Cina Kuno diatur dalam aturan feodalisme. Kelompok bangsawan berkuasa
atas rakyat. Rakyat wajib membayar upeti/pajak kepada bangsawan. Masyarakat
Cina Kuno menghormati beberapa kekuatan gaib. Penghormatan itu ditujukan
kepada:
1.
Dewa Langit (Syangit) sebagai dewa
tertinggi.
2.
Kekuatan alam.
3.
Arwah leluhur.
Sedangkan sistem pemerintahan yang
lazim digunakan di Cina ketika itu adalah sistem dinasti. Sistem ini menganut
pergantian kekuasaan secara turun-temurun. Dinasti-dinasti yang pernah berkuasa
di Cina adalah:
- Dinasti Shang
- Dinasti Chou
- Dinasti Chin
- Dinasti Han
- Dinasti Tang
- Dinasti Shung
0 komentar:
Posting Komentar