Fenomena
gangguan mental, jiwa, dan atau kesurupan terjadi di berbagai belahan
dunia, dianggap sebagai sindrom budaya latah karena tidak terjadi pada
satu orang melainkan kelompok, ataupun regional. Seperti 7 gangguan
budaya yang dijelaskan secara singkat di bawah ini:
Diantara
Suku Saora yang mendiami wilayah bagian Orissa di India, para pemuda
dan pemudinya terkadang memperlihatkan sebuah perlilaku abnormal, yang
para ahli kejiwaan dari Barat menyebutnya sebagai gangguan mental.
Mereka menangis, tertawa dalam waktu yang tidak ditentukan, kehilangan
ingatan, pingsan, dan bahkan merasa seperti digigit ribuan semut.
Gangguan ini biasanya menyerang para pemuda dan perempuan muda dewasa
yang tidak tertarik untuk menjalani kehidupan normal dalam suku mereka
yang kebanyakan bermata pencaharian sebagai petani.Berdasarkan
kepercayaan mereka, perilaku tersebut menandakan bahwa seseorang sedang
didekati oleh mahluk supranatural untuk dinikahi.
6. Koro
Koro adalah gangguan psikologis yang ditandai dengan delusi penyusutan penis dan retraksi ke dalam tubuh, disertai dengan panik dan takut mati. Khayalan ini berakar pada metafisika China dan praktek-praktek budaya.Kelainan ini terkait dengan keyakinan bahwa tindakan seksual yang tidak sehat atau abnormal (seperti seks dengan pelacur, masturbasi, atau bahkan emisi nokturnal) mengganggu yin / ekuilibrium yang diduga ada ketika suami berhubungan seks dengan istrinya, yaitu selama "normal hubungan seksual. "Koro juga diduga ditularkan melalui makanan. Pada tahun 1967, terjadi epidemi koro di Singapura setelah surat kabar melaporkan kasus koro karena makan daging babi yang berasal dari babi yang telah diinokulasi terhadap demam babi. Tidak hanya penjualan daging babi turun, tetapi ratusan kasus koro diikuti.
7. Windigo
Wendigo Psikosis adalah gangguan mental di mana seseorang sangat haus daging manusia dan berpikir mereka berubah menjadi kanibal (meskipun kelimpahan makanan sehat yang tersedia). Tanggapan yang paling umum di antara masyarakat Aborigin di mana Wendigo psikosis yang paling lazim, adalah menyembuhkan upaya oleh penyembuh asli tradisional atau dokter Barat. Dalam kasus-kasus yang tidak biasa ketika upaya ini gagal, dan penderita Wendigo mulai baik mengancam orang di sekitar mereka atau untuk melakukan kekerasan atau anti-sosial, mereka kemudian dieksekusi umumnya. Sementara beberapa telah membantah adanya gangguan ini, ada beberapa saksi mata yang kredibel, baik oleh masyarakat aborigin dan oleh orang Barat, yang membuktikan bahwa Wendigo psikosis adalah fenomena sejarah faktual.
1. Saora Disorder
2. Sindrom Couvade
Sindrom ini dialami oleh
pria yang pasangannya sedang hamil dan mendekati masa kelahiran
bayinya. Calon ayah yang mengalami sindrom ini akan merasakan pengalaman
kehamilan sang calon ibu. Rasa sakit melahirkan, diasingkan pasca
melahirkan, pembatasan makanan dan melakukan hubungan intim. Bahkan
kasus ekstrimnya adalah ketika sindrom ini mampu merubah bentuk badan si
calon ayah, terlihat seperti seorang perempuan hamil tujuh bulan.
3. Grisi Siknis (Penyakit Gila)
Dalam bahasa Inggris
disebut dengan “Crazy Sickness”, atau penyakit gila, merupakan penyakit
menular, sebuah sindrom latah yang mendominasi penduduk Desa Miskito di
Amerika tengah bagian timur, Nicaragua, dan terutama menyerang perempuan
muda 15-18 tahun. Selama dalam keadaan sakit gila tersebut, si
penderita akan tidak sadarkan diri, jatuh ke tanah, kemudian melarikan
diri. Namun sebelum terjadi serangan tersebut, si penderita akan
mengalami sebuah gejala yang ditandai oleh, sakit kepala, pusing,
gelisah, mual, marah yang tak beralasan dan atau ketakutan. Dikatakan
menular karena biasanya si penderita akan menyebutkan nama seseorang
yang ada di sekitarnya, dan terinfeksi.
4. Hantu Kegilaan (Ghost Sickness)
Hantu kegilaan, atau
dalam bahasa Inggris, merupakan sindrome budaya “latah” yang
dihubung-hubungkan dengan roh orang mati ataupun sekarat oleh suku asli
Amerika. Juga dihubungkan dengan ilmu sihir. Diidentikan dengan gangguan
pskosis masyarakat Navajo asli. Secara umum gejala gangguan mental ini
dicirikan oleh hilangnya gairah hidup, perasaan tercekik (sesak nafas),
mimpi buruk berulang-ulang dan perasaan terancam.
5. Gurumba
Gurumba berarti orang
liar, gila, dan biasa terjadi pada pria yang sudah menikah. Ketika
seorang lelaki mengalami kondisi keliaran ini, maka ia akan melakukan
perbuatan mencuri barang tetangganya, mengambil barang yang dianggapnya
berharga padahal sebaliknya. Ia lalu berlari menuju hutan untuk beberapa
hari tak kembali. Namun ia kembali dalam keadaan seperti tidak terjadi
apa, dan bahkan barang yang dicurinya pun tidak dibawanya serta. Si
penderita terlihat hiperaktif dan kikuk berbicara terbata-bata.
Peristiwa ini terjadi di negara Nugini.
6. Koro
Koro adalah gangguan psikologis yang ditandai dengan delusi penyusutan penis dan retraksi ke dalam tubuh, disertai dengan panik dan takut mati. Khayalan ini berakar pada metafisika China dan praktek-praktek budaya.Kelainan ini terkait dengan keyakinan bahwa tindakan seksual yang tidak sehat atau abnormal (seperti seks dengan pelacur, masturbasi, atau bahkan emisi nokturnal) mengganggu yin / ekuilibrium yang diduga ada ketika suami berhubungan seks dengan istrinya, yaitu selama "normal hubungan seksual. "Koro juga diduga ditularkan melalui makanan. Pada tahun 1967, terjadi epidemi koro di Singapura setelah surat kabar melaporkan kasus koro karena makan daging babi yang berasal dari babi yang telah diinokulasi terhadap demam babi. Tidak hanya penjualan daging babi turun, tetapi ratusan kasus koro diikuti.
7. Windigo
Wendigo Psikosis adalah gangguan mental di mana seseorang sangat haus daging manusia dan berpikir mereka berubah menjadi kanibal (meskipun kelimpahan makanan sehat yang tersedia). Tanggapan yang paling umum di antara masyarakat Aborigin di mana Wendigo psikosis yang paling lazim, adalah menyembuhkan upaya oleh penyembuh asli tradisional atau dokter Barat. Dalam kasus-kasus yang tidak biasa ketika upaya ini gagal, dan penderita Wendigo mulai baik mengancam orang di sekitar mereka atau untuk melakukan kekerasan atau anti-sosial, mereka kemudian dieksekusi umumnya. Sementara beberapa telah membantah adanya gangguan ini, ada beberapa saksi mata yang kredibel, baik oleh masyarakat aborigin dan oleh orang Barat, yang membuktikan bahwa Wendigo psikosis adalah fenomena sejarah faktual.
0 komentar:
Posting Komentar