Museum adalah salah satu tempat yang layak dimasukkan dalam daftar
kunjungan wisata saat berlibur. Menilik karya-karya menawan yang
dipajang dan arsitektur bangunan museumnya sendiri yang nyeni, sayang
jika tidak mengabadikannya dalam bentuk foto.
Akan tetapi, tak seperti tempat wisata lainnya, museum memiliki
kebijakan yang lebih ketat ketika berurusan dengan kegiatan memotret. Di
luar itu, kondisi pencahayaan di museum yang tidak terlalu terang
menjadi persoalan tersendiri.
Namun bukan berarti hal ini tidak ada solusinya. Dikutip dari ExposureGuide, berikut cara mengatasi kendala memotret di museum :
1. Sebelum Memulai
Bagi sebagian orang pasti sudah mengetahui bahwa museum memiliki
peraturan yang ketat mengenai aktivitas memotret. Larangan ini salah
satunya adalah larangan pemakaian flash atau larangan memotret
benda-benda tertentu.
Namun, sebagian besar museum masih membolehkan pengunjung untuk memotret
arsitektur bangunan dan area di luarnya. Untuk melakukannya, pilih
aperture besar (f/2.8-f/4.0) guna memasukkan cahaya yang cukup. Bila
perlu, gunakan tripod atau monopod saat memakai shutter speed rendah
jika flash tidak boleh digunakan.
2. Memotret dalam Kondisi Low Light
Pencahayaan di museum biasanya tidak terlalu terang. Oleh karena itulah diperlukan penyettingan kamera secara tepat.
Pakai ISO setidaknya di angka 400. Jika flash tak boleh dipakai, gunakan
aperture terlebar semampu Anda sehingga Anda bisa menggunakannya secara
hand hold dan pakailah shutter speed tinggi.
Pasalnya, terkadang saat memotret display, tripod juga dilarang karena
bisa menghalangi orang lain untuk melihat karya yang dipajang.
3. Hindari Refleksi Kaca
Banyak pameran yang dipajang di dalam kaca, terutama artefak dan lukisan
berharga. Untuk menghindari refleksi, jangan pernah gunakan flash, di
luar penggunaannya memang tidak diperkenankan.
Dalam kasus ini, Anda harus mendekatkan lensa ke kaca, jika ini
dibolehkan. Namun, bersihkan dulu kaca di depan Anda agar bekas sidik
jari tidak ikut terekam dalam foto.
Jika Anda bisa memakai filter polarisasi, ini juga akan sangat membantu
mengurangi refleksi. Kadang juga dibutuhkan menaikkan ISO karena banyak
artefak yang dipajang dalam kondisi yang sangat temaram.
4. Perhatikan Detail
Jangan takut untuk mendekat pada obyek guna mendapatkan efek dramatis.
Lensa makro di sini sangat membantu untuk menangkap detail.
Namun jika Anda harus berada dalam jarak yang agak jauh, pakailah lensa
zoom. Atur settingan ke aperture besar yakni f/1.8 hingga f/4.0 dan
kecepatan rana 1/100 per detik jika memakai flash atau 1/60 per detik
dan lebih rendah jika tanpa flash.
5. Memotret Langit-langit
Beberapa museum memiliki aristektur yang menarik dan berseni. Terkadang, arsitektur apik ini bisa dijumpai di langit-langit.
Guna mengabadikan keindahannya, hadapkan kamera ke atas dan cobalah
untuk tidak memakai flash. ISO 400 ke atas dibutuhkan agar kamera bisa
berkompromi dengan cahaya yang minim. Gunakan self timer atau cable
release bila dibolehkan memakai tripod, dengan tujuan mencegah foto
menjadi blur.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar