Pages

Selasa, 05 November 2013

5 misteri belum terpecahkan didunia

1. DB Cooper
 

  












Sebuah solusi bagi salah satu kasus misteri sepanjang masa yang masih belum terungkapkan oleh Agen Federal Pemerintah Amerika Serikat (FBI). Pada 24 November 1971, seorang manusia separuh baya bernama Dan Cooper (DB Cooper, sebuah nama yang diakibatkan dari salah komunikasi oleh pihak pers), melakukan sebuah pembajakan terhadap pesawat boeing 727 dan meminta uang sebesar 200.000 dollar AS dan dua parasut, sebagai tebusannya. Ia mengakui memiliki bom di dalam koper dan telah dibenarkan oleh seorang pramugari. Permintaan Cooper pun dipenuhi dan dilaksanakan di Bandara Tacoma, Seattle, AS. Ia memperbolehkan dua penumpang pesawat dan beberapa crew untuk meninggalkan pesawat sebelum memerintahkan pesawat untuk terbang ke Meksiko.

Setelah pesawat itu terbang,  Cooper membuka tangga pintu samping dan melakukan penerjunan malam di atas lokasi yang tidak dapat dipastikan. Lima bulan pencarian telah dilakukan—dikatakan pencarian itu merupakan yang terlama dan termahal. Namun pada tahun 1980 seorang bocah dikabarkan  menemukan uang sisa tebusan sebesar 5.880 dollar AS, namun jejak mengenai si pembajak hingga kini belum ditemukan.

Pada tahun 2007, FBI kembali membuka kasus pemabajakan tersebut, dan mengatakan bahwa tidak mungkin seorang Cooper bisa selamat dari sebuah penerjunan. 

Namun ekspresi dan ketertarikan  FBI tersebut seakan mencoba mengungkapkan siapa sebenarnya Cooper si pembajak misterius ini. Bahkan sebuah kemungkinan yang mengarah pada internal FBI, apakah Cooper ini adalah mantan atau petugas FBI? Identitas Cooper masih menjadi sebuah misteri dan menjadisalah satu kasus pembajakan pesawat yang belum terungkap.



2. The Black Musoleum –Kuburan ‘Bluidy’ MacKenzie
 
Edinburgh adalah sebuah surga bagi para pencari hantu. Tempat ini adalah sebuah sudut yang menyeramkan di sebuah Kota di Skotlandia yang tidak dianggap sebagai tempat angker, atau bahkan dikenal dengan aktifitas supranatural, hingga ditemukannya satu sudut yang didokumentasikan memiliki aktifitas tidak biasa. George MacKenzie (1638-1691), bangsawan yang bergelar Lord Advocate of Scotland, dikenal sebagai seorang yang suka melakukan siksaan terhadap seseorang yang melanggar norma dan aturan agama semasa hidupnya. Dan saat ini diduga rohnya yang penasaran masih bergentayangan disekitar pemakamannya, dan melakukan apa yang dilakukan semasa hidupnya.

Pada tahun 1998, seorang gelandangan mendobrak makamnya dan jatuh ke dalam sebuah ruangan yang dipenuhi oleh kerangka manusia. Semenjak peristiwa itulah mulai bermunculan berbagai kabar mengenai kecelakaan aneh yang terjadi, mulai dari orang yang kesurupan (hilang kesadaran) hingga api yang muncul tiba dan banyaknya bangkai binatang di sekitar makam. Banyak juga pengunjung yang mengalami patah pada jari, rambutnya dijambak, dipukul dan ditendang oleh penyerang tak kasat mata. Munculnya luka lebam, goresan dan terbakar, sobek, muntah dan mual-mual adalah sebuah fenomena yang kerap dilaporkan terjadi di pemakaman tersebut.

Serangan-serangan fisik tersebut, kebanyakan tidak diketahui-rasakan hingga para pengunjung tersebut berada di rumah atau tempat mereka menginap, dan dalam keadaan santai baru mereka menyadari apa yang dialami oleh mereka. Apapun yang tersembunyi di dalam makam hitam (black musoleum), mereka benar-benar ada.



3. Gef Si Mongoose yang Berbicara
 
Berdasar pada cerita tentang hantu Dalby, Gef digambarkan sebagai mahluk yang menyerupai mongoose (semacam musang). Dilaporkan bahwa sosok binatang ini hidup di sebuah perternakan miliki Keluarga Irving, di sebuah daerah bernama Dalby, Isle of Man. Kebenaran mengenai Gef ini masih disangsikan, dan menjadi misteri. Sosoknya dianggap hantu, binatang seram, bahkan beberapa menyebutnya sebagai hoax, olok-olokan untuk sebuah sensasi.

Pada September 1931, Keluarga Irving mulai mendengar sebuah suara gesekan yang aneh berasal dari loteng gudang perternakan. Suara tersebut kemudian berubah menjadi suara tawa bayi, tak lama itu suara itu menjadi seperti suara bayi yang sedang belajar berbicara. Keluarga Irving mendapatkan bahwa mahluk tersebut menyerupai sosok musang, selain berbicara bahkan musang tersebut bisa bernyanyi.  Mereka (keluarga Irving) menganggap bahwa musang ini merupakan jelmaan roh. Kasus musang tersebut kemudian diselidiki oleh Harry Price, namun bukti-bukti subtansial tidak pernah tercatatkan, beberapa hanya berupa foto-foto yang kualitasnya sangat buruk, yang memperlihatkan sosok binatang sedang berada di sebuah perternakan.



4. Mayat Somerton
 
Pada 1 Desember 1948, sesosok jenazah tak dikenal ditemukan terbujur kaku di Pantai Somerton, Adelaide, Australia. Jenazah tersebut diindentifikasi sebagai pria berusia 40 tahunan, dan kondisi fisiknya masih baik. Tidak ada satu pentunjuk yang dapat mengungkapkan identitas lelaki tersebut, bahkan catatan gigi (dental) tidak mendapatkan kecocokan dengan identitas mana pun.

Ahli Forensik dan detektif pun tidak dapat mengungkapkan siapa jenazah ini, dan penyebab kematiannya. Misteri semakin bertambah ketika ditemukan sebuah kertas bertuliskan kata “Tamam Shud” yang berada di salah satu saku celananya. Setelah diteliti dan ditelusuri bahwa kata tersebut adalah berhubungan dengan buku edisi The Rubaiyat of Omar Khayyam, yang langka, sehingga tulisan kata tersebut dianggap sebagai sebuah kode. Pihak penyelidik pun kemudian mendatangkan ahli peretas dan pemecah kode, dan semuanya gagal. Identitas dan penyebab kematian jenazah ini tidak dapat diungkapkan. Kasus jenazah asing ini tidak pernah ditutup oleh South Australian Major Crime Task Force (penyelidik resmi pemerintah Australia) , sehingga banyak orang yang masih mencoba memecahkannya.


5. Peta Piri Reis
 
Peta ini dapat ditemukan di Perpustakaan Istana Topkapi di Istanbul, Turki. Peta Piri Reis lebih merupakan sebuah enigma (teka-teki) daripada sebuah peta. Tergambar wilayah perairan barat Afrika, bagian timur Amerika Selatan, dan bahkan perairan utara Antartika   (walaupun baru ditemukan 300 tahun setelah ditemukannya peta Piri Reis). Selanjutnya keanehan dari peta ini adalah tidak digambarkannya perairan  yang beruapa hamparan es. Padahal bukti geologis memperlihatkan bahwa benua Antartika masih berupa lapisan es semenjak 4000 SM.
Reis adalah admiral Turki, pelaut terkenal yang memiliki hasrat tinggi terhadap pembuatan dan ekspolarsi pemetaan. Ia menggunakan jabatannya untuk memperoleh akses ke dalam Perpustakaan Pemerintah di Konstantinopel, untuk memperoleh informasi dan catatan yang ia butuhkan. Peta  tahun 1513 yang terbuat dari kulit rusa miliknya dikerjakan dengan cara melihat sumber dari hasil pemetaan orang lain, seperti yang satu ini Reis melihat dan memperhitungkanya dengan bantuan peta yang dibuat di zaman Raja Alexander Agung. Peta Reis, terlihat lebih menjelaskan secara detail topografi kawasan Amerika Selatan terutama dataran Andes, yang tidak terlihat pada peta buatan orang-orang Eropa di Tahun 1513.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Fans