Tahun baru Islam 1
Muharram 1435 Hijriah yang jatuh pada Selasa (5/11/13) selayaknya
menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas doa, sekaligus merencanakan
hari depan.
"Tahun baru ini dijadikan momentum untuk
meningkatkan zikir, doa, sekaligus merencanakan kedepan. Seperti apa
yang akan kita lakukan," kata Wakil Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah
Tambunan di Jakarta, Senin.
Menurut Amirsyah, sebetulnya tidak
ada doa-doa khusus untuk menyambut tahun baru Islam. Doa itu selayaknya
mengharapkan ridho Allah SWT disertai dengan ikhtiar dan tawakal.
"Doa
itu lebih spesifik Allah SWT katakan kapan saja, Robbana Aatina
Fiddun-yaa Hasanah, Wafil Akhiroti Hasanah Waqina Adzaabannaar, "
katanya.
Tak hanya itu, ia pun mengajak umat Islam untuk
menjadikan tahun baru Islam sebagai momentum untuk melakukan koreksi
diri atau muhasabah.
Menurut dia, muhasabah atau koreksi diri
dapat dilakukan dengan cara menyesali segala perbuatan yang dianggap
keliru sekaligus memperbaiki kualitas iman dan takwa kepada Allah SWT.
Manusia
harus menyadari dirinya begitu banyak melakukan kekeliruan dalam
dirinya. "Apa yang disebut dengan mendzolimi diri sendiri, itu harus
disadari lalu kembali ke jalan yang benar. Supaya kita bisa hidup
berdampingan dengan umat," kata Amirsyah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar