Bagaimana jika penderita Diabetes Melitus (DM) ingin berpuasa? Pastikan
dulu bahwa kadar gula darahnya stabil dalam tiga bulan terakhir.
Pemeriksaan bisa melalui tes darah yang disebut HbA1c (Hemoglobin A1c test)
di laboratorium. Bila hasilnya kurang dari 6%, artinya kadar gula darah
cukup stabil, sehingga termasuk aman untuk berpuasa. Selain itu,
penderita DM juga harus bisa memastikan bahwa asupan kalorinya terpenuhi
dalam satu hari, tidak kurang, namun juga tidak lebih.
Lalu apa
untungnya bagi penderita DM jika berpuasa? Pola makan yang lebih teratur
dan asupan kalori yang relatif sama dari hari ke hari akan membuat
kadar gula darah yang biasanya naik-turun akan menjadi lebih stabil.
Komposisi
diet yang seimbang dalam satu hari bagi penderita DM adalah karbohidrat
60%, protein hewani 25%, dan lemak 15%. Asupan karbohidrat sebaiknya
25% buah, 35% makanan seperti roti, nasi, kentang. Roti, nasi, atau
kentang bisa dikonsumsi 10% setelah tarawih, dan 25% pada saat sahur.
Pada
penderita DM berat yang sudah menjalani suntikan insulin, sebelum mulai
berpuasa sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter agar insulinnya
diganti dengan kombinasi antara short dan intermediate-acting. Karena biasanya insulin yang dipakai sehari-hari adalah long-acting,
yang baru bereaksi maksimal 10 jam sesudah disuntikkan. Namun penderita
DM berat yang memakai suntik insulin biasanya tidak dianjurkan untuk
berpuasa.
Kunci pola makan atau diet pengidap DM adalah
pengaturan jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Jenis makanannya
bebas dan tidak ada yang harus dipantang. Namun kebutuhan kalori setiap
orang, tergantung dari usia, jenis kelamin, berat badan, dan
aktivitasnya. Garis besarnya: pasien kurus perlu 2300-2500 kalori,
normal perlu 1700-2100 kalori, dan gemuk perlu 1300-1500 kalori.
Saat berbuka, Anda boleh minum teh manis dengan gula diet, atau makan salad buah, jus/smoothie
pisang-stroberi, atau ta'jil, seperti kurma atau kolak pisang dengan
gula diet. Setelah itu minum obat, jika memang harus mengonsumsi obat
dari dokter, karena obat harus dikonsumsi 30 menit sebelum makan besar.
Setelah
salat magrib, Anda bisa menyantap hidangan utama, yang terdiri dari
100-150 gram nasi, sayuran, protein hewani seperti daging 50-60 gram,
dan protein nabati 50 gram.
Usai tarawih, antara pukul 21.00-22.00, sebaiknya makan camilan yang mengenyangkan misalnya sandwich,
singkong rebus, atau ubi rebus. Dengan jadwal makan seperti ini,
diharapkan kalori masuk secara bertahap sehingga keseimbangan gula darah
tidak akan melonjak drastis.
Pada saat sahur, selain hidangan
utama seperti nasi dan lauk-pauk, jangan lupa menyantap buah. Hindari
ketan dan mi, juga sayuran yang mengandung gas seperti kol. Pengidap DM
cenderung mengalami gangguan pada saluran cernanya yaitu kerongkongan.
Sehingga jika mengonsumsi makanan yang bergas bisa menyebabkan aliran
makanan ke lambung tersendat dan perut terasa mual.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar