Pages

Senin, 26 Mei 2014

drama " Kejujuran"

PEMAIN:

Guru

Rara

Reni

Rina



Dalam suasana belajar mengajar di dalam kelas dan sedang dilakukan ulangan mendadak serta mengumpulkan tugas.



Guru                      : Anak - anak, silakan dikumpulkan tugas karya tulis minggu kemarin.



 (kemudian satu persatu siswa naik mengumpulkan tugas karya tulis masing-masing)



Guru                      : Karena ini merupakan tugas perorangan, maka penilian akan dilakukan berdasarkan isi dari karya tulis kalian. Oke, masukkan  buku kalian semua. Bapak akan mengadakan ulangan.



Reni                       : Hah, ulangan apa lagi pak? baru saja 2 hari yang lalu diadakan ulangan



Guru                      : Rara, tolong dibagikan kertas folio ini ke semua siswa.



Rara                       : baik pak



 (sambil berjalan membagikan kertas folio. Suasana ruang kelas berubah menjadi gaduh karena setiap siswa mengeluh tentang diadakannya ulangan mendadak ini)



Guru                      : pada ulangan kali ini, bapak ingin kalian menulis ulang pokok-pokok dan kesimpulan dari karya tulis yang kalian buat.



(kemudian siswa hening dan sibuk mengerjakan ulangan. Sedangkan pak guru sibuk memeriksa tugas karya tulis yang tadi dikumpulkan. pak guru menemukan keanehan pada tugas karya tulis milik Rara dimana isinya sama persis dengan karya tulis milik Rina. Setelah 20 menit berlalu, kemudian kertas ulangan dikumpulkan)



Guru                      : baiklah yang lain bisa istirahat. Tolong Rara dan Rina tetap disini, bapak mau bicara



(semua siswa keluar ruang kelas kecuali Rara dan Rina)



Guru                      : bapak minta kalian berdua jujur kepada bapak. Kenapa  tugas kalian bisa sama persis, bahkan titik dan komanya juga.



Rara                       : saya mengerjakan karya tulis itu sendiri pak



Rina                       : saya juga mengerjakan karya tulis saya sendiri



Guru                      : Lalu, Mengapa isi dari jawaban ulangan kalian tadi tidak sama dengan isi karya tulis kalian?



(lama Rara dan Rina terdiam, takut-takut untuk memulai bercara)



Guru                      : kalau begitu, bapak anggap kalian tidak mengerjakan tugas karya tulis dan tidak mengikuti ulangan tadi.



Rina                       : maaf pak. Kalau saya jujur, apakah kalau saya berkata jujur maka bapak  akan memaafkan saya?



Guru                      : tentu.



Rina                       : saya mendapatkan materi untuk tugas karya tulis dari internet pak. Saya langsung copy paste dan tidak saya baca lagi. Itulah mengapa ulangan tadi tidak sama dengan isi karya tulis saya



Guru                      : baiklah, alasan bisa bapak terima.  trus kamu Rara?

                                                                                                                                                                                           

Rara                       : saya minta tolong Reni mengerjakan tugas karya tulis itu pak. Dan kelihatannya dia mencari sumber dari internet.



Guru                      : kalau begitu tolong panggilkan Reni



Rara                       : baik pak



(Rara pun keluar memanggil Reni)



Reni                       : bapak memanggil saya ?



Guru                      : iya, bapak ingin bertanya, apa benar murid 1 minta tolong pada kamu untuk mengerjakan tugasnya ????



Reni                       : iya pak, maafkan saya pak. Rara bilang dia tidak mengerti tugas dari bapak terlebih dia bilang dia tidak bisa mencari tugas tersebut dari internet karena dia tidak punya uang untuk ke warnet



Guru                      : Baiklah kalau begitu. Tugas karya tulis dan ulangan kalian bapak kembalikan. kalian harus membuat karya tulis lagi dan dikumpulkan dalam 3 hari.


Rara dan Rina    : baik pak


Baca Juga Puisi Tentang Sahabat

Suatu ketika disaat keadilan sudah menjadi kata yang punah. Sedang diadakannya ujian semester. Adi dan Banu duduk sebangku, Sita dan Dini duduk sebangku di depannya, sedangkan Budi duduk sendiri disamping Banu.
Mata pelajaran yang sedang di ujiankan adalah matematika, semua murid terlihat kebingungan dan kewalahan melihat soalnya. Dan terjadi lah percakapan antara 5 sekawan, Adi, Budi, Banu, Sita dan Dini.
Banu: “Din, aku minta jawaban soal nomor 5 dan 6!”
Dini: “A dan C”
Sita: “kalau soal nomor 10,11 dan 15 jawabannya apa Ban?
Banu: “10 A, 11 D, nomor 15 aku belum”
Adi: “Huss, jangan kencang-kencang nanti gurunya dengar”
Sita: “soalnya sulit sekali, masih banyak yang belum aku kerjakan”
Mereka berempat saling contek-mencontek seperti pelajar lainnya. Tapi tidak dengan Budi, ia terlihat rileks dan mengerjakan soal ujian sendiri tanpa mencontek.
Banu: “Bud,kamu sudah selesai?”
Budi: “Belum, tinggal 3 soal lagi”
Banu: “Aku minta jawaban nomor 15 sampai 20 Bud!”
Budi: “Tidak Bisa Ban,”
Banu: “Kenapa? Kita sahabat bud, kita harus kerjasama”
Dini: “Iya Bud, kita harus kerja sama”
Adi: “Iya, kamu kan yang paling pintar disini bud”
Budi: “tapi bukan kerjasama seperti ini teman-teman”
Sita: “Kenapa memang Bud? Hanya 5 soal saja!”
Budi: “Mencontek atau pun memberi contek adalah hal buruk, yang dosa nya sama. Aku tidak mau mencotek karena dosa, begitu pula member contek ke kalian. Aku minta maaf”
Sita: “Tapi saat ini, sangat mendesak Bud”
Dini: “Iya Bud, bantu kami”
Budi: “tetap tidak bisa”
Adi: “yasudah, biarkan. Urus saja dirimu sendiri Bud, dan kami urus diri kami sendiri.” (marah dan kesal)
Banu: “biarkan, kita lihat di buku saja”
Banu lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam, kemudian melihat rumus dan jawaban di dalamnya. Lalu Sita menanyakan hasilnya.
Sita: “Bagaimana Ban? Ada tidak?
Banu: “ada, kalian dengar ya. 15 A, 16 D, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C”
Kareana suara Banu yang agak terdengar keras, Guru pun mendengarnya dan menghampiri mereka berempat.
Guru: “Kalian ini, mencontek terus. Keluar kalian”
Mereka berempat di hukum di lapangan untuk menghormati tiang bendera.
Banu: “Aku tidak menyangka akan seperti ini”
Dini: “Aku juga tidak menyangka, akan dihukum”
Sita: “Seharusnya kita belajar ya”
Adi: “Iya, Budi benar”
Banu: “Disaat seperti ini, baru kita menyadarinya yah!”
Sita: “Aku menyesal!”
Adi, Dini&Banu: “Aku juga” bersama
Setelah itu Budi keluar dari kelas dan menghampiri mereka. Kemudian Budi ikut berdiri hormat seperti yang lain.
Dini: “kenapa bud? Kamu di hukum juga?”
Budi: “Tidak, aku ingin menjalani hukuman kalian juga.
Kita sahabat kan? Aku ingin kita bersama”
Sita: “aku berharap ini menjadi pelajaran kita semua”
Dini: “dan tidak kita ulangi lagi”
Adi: “Kita sahabat sejati”
Lalu mereka semua menjalani hukuman dengan penuh senyum dan tawa. Persahabatan akan mengalahkan segala keburukan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Fans