Bukit Siguntang terletak di bagian
barat kota Palembang dan berjarak sekitar tiga kilometer di sebelah barat laut
Karanganyar. Tempat yang dikenal dengan temuan arca Budha yang besar ini
merupakan gundukan tanah yang paling menonjol di dataran Palembang, dengan
tinggi sekitar 29-30 meter dari permukaan laut. Bukit Siguntang juga dikenal
dan dipercaya sebagai kompleks pemakaman raja-raja Melayu. Menurut Schnitger
dari situs ini banyak ditemukan berbagai jenis tinggalan budaya masa lampau.
Situs Bukit Siguntang secara administratif termasuk wilayah Kelurahan Bukit
lama, Kecamatan Ilir Barat I Palembang.
Menurut kitab Sejarah Melayu Bukit Siguntang merupakan tempat turunnya makhluk
setengah dewa yaitu Sang Siperba, yang dikemudian hari menurunkan raja-raja
Melayu di Sumatera, Kalimantan Barat, dan Semenanjung Malaysia. Menurut Sejarah Melayu, Bukit Siguntang adalah
Gunung Mahameru seperti yang terdapat dalam cerita-cerita agama Hindu dan
Budha. Bukit Siguntang oleh sebagian masyarakat, terutama masyarakat Melayu di
Sumatera dan Semenanjung, dianggap suci karena merupakan cikal bakal orang-orang Melayu. Raja yang memerintah Malaka
dikatakan sebagai keturunan dari Sang Siperba, makhluk setengah dewa yang turun
di Bukit Siguntang. Oleh sebab itu orang-orang Melayu dari Malaka kalau
berkunjung ke Palembang merasa belum lengkap bila belum mengunjungi Bukit
Siguntang.
Menurut sumber yang patut dipercaya,
pada tahun 1920 ditempat tersebut ditemukan sebuah fragmen badan arca Budha
yang terbuat dari granit, yang ternyata berasal dari sebuah arca Budha yang
berukuran cukup besar. Kepala Arca Budha itu semula sudah disimpan di Museum
Nasional, kemudian disatukan kembali dengan badannya, tetapi bagian kakinya
belum
ditemukan sampai sekarang. Setelah
disatukan seluruhnya arca Budha itu berukuran tinggi 277 cm, lebar bahu
100 cm, dan tebal 48 cm.
Di daerah Bukit Siguntang juga
ditemukan fragmen arca Bodhisattwa. Kepala arca ini digambarkan dengan rambut
yang tersisir rapi dengan ikatan seutas pita yang berhiaskan kuntum bunga.
Sebagaimana arca Budha besar yang telah ditemukan, bagian badan arca ini
ditemukan ditempat terpisah. Selain arca-arca tersebut, di Bukit Siguntang
ditemukan juga runtuhan stupa dari bahan batu pasir dan bata, fragmen prasasti
dan arca Bodhisatwa batu, arca Kuwera, dan temuan terbaru adalah Budha
dalam sikap duduk lengkap dengan prabha dan paying. Arca ini menggambarkan
tokoh Wairocana
Di daerah Bukit Siguntang ada temuan
yang menarik yaitu fragmen prasasti batu yang ditulis dalam aksara Pallawa dan
bahasa Melayu Kuno. Prasasti yang terdiri dari 21 baris ini menceritakan tentang
hebatnya sebuah peperangan yang mengakibatkan banyaknya darah yang tumpah,
disamping menyebutkan juga kutukan bagi mereka yang berbuat kesalahan.
0 komentar:
Posting Komentar